Digitalisasi Tata Kelola Sekolah, Bupati Garut Luncurkan SAPINTAS SMSBK

Digitalisasi Tata Kelola Sekolah, Bupati Garut Luncurkan SAPINTAS SMSBK

Atta Kharisma - detikJabar
Kamis, 06 Okt 2022 16:48 WIB
Pemkab Garut
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Bupati Garut Rudy Gunawan meluncurkan Program Strategi Peningkatan Tata Kelola Sekolah Melalui Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Keunggulan (SAPINTAS SMSBK). Program ini merupakan proyek perubahan dari Pendidikan Latihan Kepemimpinan (Diklat Pim) II Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Rudy mengungkapkan terdapat tiga sekolah yang dijadikan sampel pada peluncuran kali ini, yaitu TK Negeri Pembina, SDN 1 Gentramasekdas dan SMPN 1 Tarogong Kaler. Ia berharap SAPINTAS SMSBK dapat menjadi bagian perubahan dalam penatausahaan sekolah yang menggunakan manajemen berbasis keunggulan.

"Saudara-saudara sekalian, maka marilah kita bersama-sama mempersiapkan dulu Pak Kadisdik apa yang harus tersedia, karena sekarang ini proyek tahun depan di antaranya adalah untuk kegiatan-kegiatan yang berbasis elektronik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy menjelaskan sebagai sebuah strategi, maka program ini harus dijabarkan kembali oleh para petugas kewilayahan di lapangan. Ia juga memuji SAPINTAS SMSBK yang bersinggungan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 8 Tahun 2022 dan Peraturan Bupati Garut Nomor 119 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

"Saya sebagai mentor ini mengaplikasi saja, tapi ini adalah strategi yang bagus. Kita tidak mungkin menghindari karena terikat dengan Perpres, terikat dengan Permen Nomor 8 yang menyatakan bahwa kementerian pendidikan kebudayaan berkomitmen melaksanakan pemerintahan yang berbasis elektronik," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kadisdik Kabupaten Garut sekaligus inisiator SAPINTAS SMSBK Ade Manadin menjelaskan program ini mengubah tata kelola sekolah yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi ke arah digital. Dengan menggandeng teknologi, sekolah dapat mengelola dokumen dengan lebih cepat, akurat serta berbasis keunggulan. Selain itu, SAPINTAS SMSBK juga akan meminimalisir hilangnya berkas dan arsip ketika terjadi bencana ataupun hilang dimakan usia.

Ade menyebut SAPINTAS SMSBK memiliki 10 fitur, di antaranya 8 standar pendidikan, sarana prasarana, tata kelola, sampai kepada sistem kepemimpinan kepala sekolah. Lalu, ada juga inventarisasi dokumen sekolah, program dan kegiatan sekolah, laporan kinerja sekolah serta laporan hasil belajar siswa.

"Jadi di situ ada 10 fitur di mana nanti Dinas Pendidikan terintegrasi dengan sekolah-sekolah. Kepala dinas, kabid, kasi bisa mengakses ke sekolah, pengawas bisa mengakses ke guru-guru dan kepala sekolah, kepala sekolah bisa mengakses ke guru dan anak. Sekaligus orang tua pun bisa mengakses kepada anaknya, atau kepada sekolahnya, bagaimana nanti minat belajar anak, mutu anak, prestasi anak bisa diakses di situ," lanjutnya.

Ade menegaskan pihaknya tetap mempertahankan nilai-nilai seperti silih asah, asih dan asuh sebagai salah satu nilai yang dikembangkan dalam program ini.

"Nanti anak, pemimpin, atau anak masa depan itu jelas mempunyai karakter yang baik, sebab membangun karakter itu tidak mudah. Jepang saja 63 tahun membangun karakter anak, maka kita harus mengawali dari saat ini bagaimana mengembangkan karakter anak di masa yang akan datang. Walaupun tidak terasa saat ini insyaallah akan terasa di masa yang akan datang," tuturnya.

Ade mengungkapkan output dari program ini adalah adanya tata kelola yang cepat, tepat, akurat dan berbasis nilai. Sedangkan untuk jangka panjang, SAPINTAS SMSBK bertujuan membantu sekolah memperoleh nilai akreditasi yang lebih baik sebagai salah satu ukuran kualitas sekolah.

Ade juga berharap SAPINTAS SMSBK bisa menjadi saringan penggunaan teknologi sehingga dapat membangun karakter anak. Ia menambahkan program ini nantinya akan dilaunching baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Garut.

"Mudah-mudahan ini adalah sebuah obat untuk semua lembaga pendidikan yang di Kabupaten Garut, agar permasalahan data terjawab dengan ini. Dapodik bukan punya kita, Dapodik punya Kemendikbud, (sedangkan) kita punya SAPINTAS SMSBK. Maka untuk menjawab terkait dengan data itu SMSBK akan hadir untuk memudahkan semuanya," tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Sekolah SMPN 1 Tarogong Kaler Ahmad Hanafiah menyambut baik program SAPINTAS SMSBK yang sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah. Ia berharap program ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan.

"Terima kasih mungkin saya sebagai pengguna daripada kegiatan ini di lapangan, ini sangat mengapresiasi dan juga menyambut ya kehadiran dari program SAPINTAS SMSBK ini. Karena ini merupakan transformasi dari pelayanan yang sifatnya offline ke online ya," tandasnya.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads