Ekstrakurikuler di sekolah swasta ini terbilang unik karena jarang ada di sekolah lain. Bahkan di Majalengka ekstrakuriler ini tak ada lagi selain di SMK Korpri.
Kepala Sekolah SMK Korpri Majalengka Rahmad Hidayat mengatakan ekstrakurikuler tersebut sengaja dibentuk agar potensi dan bakat siswa-siswinya terarahkan dengan positif.
Selain itu, sekolah mendorong siswa-siswinya agar aktif mengasah hard skill dan soft skill. Sehingga siswa-siswi jebolan sekolah tersebut diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mumpuni.
"Intinya kita memfasilitasi potensi siswa-siswi kita. Kalau tidak kita fasilitasi, kami khawatir mereka masuk kearah negatif, misalnya balapan liar. Tentunya dengan ekskul ini minat dan bakatnya lebih terarah lagi," kata Rahmad kepada detikJabar belum lama ini.
Meski memiliki 22 ekstrakurikuler wajib dan pilihan, Road Race dan Grasstrack menjadi pilihan favorit yang diminati siswa. Tercatat ada 60 siswa aktif yang mengikuti dua ekstrakurikuler tersebut.
Akan tetapi seluruh kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini difokuskan untuk kelas 10 dan 11. Pasalnya, kelas 12 mulai difokuskan untuk ujian kelulusan.
"Road Race dan Grasstrack tuh memang salah satu ekstrakurikuler yang banyak peminatnya. Siswa yang ikut Road Race ada 35 siswa dan yang ikut Grasstrack ada 25," ujar dia.
Selain kelas 12 yang tidak mengikuti ekstrakurikuler ekstrem tersebut, bagi siswa atau siswi yang tidak memiliki izin orang tua, 'haram' mengikuti ekstrakurikuler yang sudah aktif selama empat tahun itu.
"Cuma untuk Road Race dan Grasstrack itu memang ketat persyaratannya, di antaranya harus ada izin orang tua dan lainnya. Siswi juga bisa ikut ekskul ini," jelas dia.
"Kalau yang tidak punya kendaraan, kita fasilitasi, mulai dari safety-nya sampai kendaraannya. Kita motor ada dua unit. Betul, asalkan ada izin orang tuanya aja, kita izinkan," ucapnya.
Disampaikan Rahmad, latihan ekstrakurikuler ini digelar seminggu sekali. Untuk Road Race mereka biasa latihan di Sirkuit Cibatu, Majalengka. Sedangkan lokasi latihan ekstrakurikuler Grasstrack di daerah Maja.
"Latihan minimalnya satu minggu sekali, kecuali ada turnamen baru kita tingkatkan durasi latihannya. Pelatihnya alhamdulilah ada guru yang punya potensi untuk melatih balap motor tersebut," kata dia. (ors/ors)