Kata 'Slebew' saat ini telah menyebar dan mungkin sering diucapkan banyak orang. Hal ini merupakan efek dari viralnya slebew belakangan ini. Namun apa sebenarnya yang membuat kata slebew menjadi begitu viral?
Dosen Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Padjadjaran (Unpad) Wahya mengatakan bukanlah hal yang baru soal sebuah kata bisa dengan cepat menyebar. Tentu saja kata informal ini tak ada di kamus baku karena terbentuk dalam pergaulan sosial.
"Tentu tidak ada kamusnya karena spontan aja, jadi ada yang mengatakan kemudian menyebar apalagi kalau yang mengucapkannya orang yang punya nama ya," ujar Wahya, Selasa (2/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sekian banyak kata informal seperti slebew, menurut Wahya, sebagian besar menyebar dari ibu kota Jakarta yang kemudian menyebar ke daerah-daerah. "Yang bikin kalimat ini kebanyakan itu biasanya dari ibu kota dulu menyebarnya sekitar Jakarta, Jabodetabek baru menyebar ke pinggir-pinggir. Mungkin mereka bangga dengan kata itu karena kata baru tapi tidak tahu artinya," tutur Wahya.
Sebagian orang mengetahui kata slebew dari komunitas SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong dan Depok) yang kemudian tenar jadi tren Citayam Fashion Week. Pasalnya, anak-anak SCBD sering diwawancarai dan jadi konten banyak konten kreator.
Salah satu anak SCBD yang jadi viral dan terkenal dengan istilah atau kata slebew ini adalah Jasmine Laticia atau Jeje Citayam. Bahkan kini banyak yang menyebutnya Jeje Slebew.
Karena Jeje kerap berucap "Slebew" saat sedang diwawancarai. Dalam satu video misalnya, Jeje yang sedang merangkul leher Roy kekasihnya. Ia mengatakan pelukannya itu tak boleh dilepaskan oleh Roy. Pewawancara pun menanyakan, bagaimana rasanya.
"Slebew," jawab Jeje.
Bukan sekali dua kali Jeje menyebutkan "slebew" dalam setiap kontennya.
Selain itu, ada juga lagu yang di dalamnya terdapat lirik "Slebew". Lagu itu pun banyak dipakai dalam pembuatan konten-konten video. Bahkan ada semacam tren, menggunakan lagu "Slebew" bisa mendorong sebuah video makin banyak penonton dan orang yang menyukainya.
Pencarian arti kata slebew di laman pencarian Google pun naik. Banyak yang penasaran dengan artinya. Jika ditelusuri di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) maupun kamus Bahasa Inggris, kata slebew tidak ditemukan artinya. Di Google Translate, kata slebew terdeteksi sebagai kata yang mengandung arti tidur nyenyak.
Namun dalam penelusuran lebih jauh banyak yang menyebut jika slebew memiliki arti yang kurang pantas karena terkait dengan konten pornografi atau seks.
Bahkan kata slebew termasuk yang diblokir Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) saat memblokir ratusan situs video dewasa. Arti slebew diduga merupakan plesetan untuk kata yang berbau mesum dan porno. Bahkan tak jarang ada juga yang mengartikan kata slebew sebagai hubungan sex.
Kata slebew juga masuk dalam ulasan situs FP Darkside of Dimension dalam kategori hal-hal berbau pornografi agar tidak terdengar menjijikkan.
Pakar anak, Seto Mulyadi pun mengomentari soal kata slebew ini. Menurutnya, kata slebew yang menjadi viral tidak cocok untuk digunakan dalam batas usia anak-anak.
"Bahasa anak muda atau bahasa remaja seperti itu kan tidak cocok untuk anak-anak. Contohnya begini di Surabaya, ada kata-kata jancok, lalu di Citayam itu ada kata (slebew) seperti itu. Tapi kan untuk konteks remaja itu sebagai bahasa pergaulan," kata Seto Mulyadi seperti dikutip dari InsertLive.
"Jadi kalau dipakai anak-anak dan didengar ayah ibunya kok anak kecil udah bicara begitu, sikap orang tua harusnya mengingatkan bahwa bahasa itu tidak diperbolehkan dan diberi pengertiannya," ujar Seto Mulyadi.
(tey/tey)