Warga yang tinggal di Negeri Sakura alias Jepang bisa mencicipi nikmatnya Kopi Wanoja Kamojang yang diproduksi Kelompok Tani Wanoja. Produk kopi asal Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, sekaligus UMKM mitra Bank Indonesia Jawa Barat ini, sukses memperluas pasar ekspor ke Jepang.
Rencananya, jika tidak ada aral melintang dalam waktu dekat, 5 ton kopi akan diekspor ke Jepang. Hal tersebut dikatakan langsung Ketua Kelompok Tani Wanoja Eti Sumiati.
"Rencananya untuk kesatu ini 5 ton. Mungkin bulan-bulan dekat ini (ekspor), sehabis panen raya, kan sekarang sedang panen raya," kata Eti dikonfirmasi via sambungan, Minggu (29/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eti mengaku bahagia. Sebab kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu untuk memperlancar proses ekspor kopi Wanoja.
"Alhamdulillah senang banget, produk kita yang awalnya tidak pede ke Jepang tuh, karena SOP-nya, ternyata kita masuk duluan, bisa tembus SOP-nya dia," ujarnya.
Eti sendiri sudah menandatangani Nota Kesepahaman pengadaan kopi antara Wanoja Coffee dengan Kopikalyan Jepang selaku pihak buyer. Penandatanganan turut disaksikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto dan Kepala Perwakilan BI Tokyo Hilman Trisnawan, Jumat (27/5) lalu di Jakarta Convention Center dalam acara Karya Kreatif Indonesia.
Penandatanganan komitmen pengadaan kopi tersebut, merupakan salah satu wujud program pengembangan UMKM mitra BI Jawa Barat melalui penyelenggaraan business matching UMKM Kreatif Mitra BI Jawa Barat dengan beberapa calon international buyer dalam rangkaian kegiatan Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ - PKJB) 2022 yang sukses digelar pada 14 sd 16 Mei 2022.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, business matching ini antara lain difasilitasi Bank Indonesia Tokyo. Wanoja Coffee sebagai salah satu peserta business matching, berhasil menarik minat Kopikalyan Jepang untuk menjalin kemitraan berupa penyediaan green bean dan roasted bean untuk pasar konsumen Jepang.
"Kerja sama kemitraan antara Kopikalyan Jepang dengan Wanoja Coffee juga melingkupi pendampingan proses pengadaan kopi dari awal hingga akhir proses produksi oleh pihak Kopikalyan Jepang kepada para petani kopi mitra Wanoja Coffee, untuk mendapatkan biji kopi yang berkualitas sesuai standar produk Jepang," ungkap Dody dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar.
![]() |
Dody menyebut, kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dukungan Bank Indonesia terhadap perluasan pasar ekspor kopi. Kerja sama ini sekaligus upaya strategis dalam mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi Jawa Barat, khususnya dengan mendorong ekspor komoditas yang memiliki potensi besar untuk menembus pasar global. Ini juga menjadi substitusi produk impor di pasar domestik.
"Salah satu komoditas ekspor Jawa Barat yang berpotensi untuk terus dikembangkan adalah kopi yang memiliki selain daya saing ekspor sebagaimana terindikasi dari tingginya ekspor kopi dibandingkan nilai impornya, juga daya jual sebagai substitusi kopi impor yang dijual di pasar domestik," jelasnya.
Berdasarkan data BPS, dari total produksi kopi Indonesia pada tahun 2020 sebesar 752 ribu ton, sebesar 50% atau sebanyak 379 ribu ton telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Malaysia, Mesir, Italia dan Jepang.
"Kondisi tersebut, mengharuskan Jawa Barat sebagai 10 provinsi dengan produksi kopi terbesar nasional, untuk terus melakukan berbagai upaya strategis untuk memperluas akses pasar ekspor kopi," tambahnya.
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, bangga dan bersyukur atas keberhasilan Kopi Wanoja, salah satu mitra Bank Indonesia yang telah turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui ekspor komoditas unggulan.
"Prestasi Kopi Wanoja ini menambah jajaran UMKM mitra BI Jawa Barat yang berhasil menembus pasar global, setelah sebelumnya dicatatkan oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah dengan brand kopi Hoffland yang mengekspor kopi ke pasar Saudi Arabia di tahun lalu," tuturnya.
Keunggulan Kopi Wanoja juga telah teruji pada ajang Cup of Excellence (COE) yang digelar di awal tahun 2022, dimana Kopi Wanoja tercatat sebagai 10 COE Winners dengan cupping score minimal 87. Perolehan cupping score dengan angka tinggi yang berhasil ditorehkan dalam COE ini merupakan wujud keuletan para petani kopi dalam mengembangkan proses produksi dan pengolahan pasca panen.
Ke depan, Bank Indonesia melalui sinergi bersama pemerintah dan seluruh stakeholders berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan sektor rill dan Klaster UMKM termasuk koperasi dan pondok pesantren.
"Berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut akan terus dilakukan untuk memperkuat optimisme masyarakat serta mendukung akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat dan Indonesia," pungkasnya.
(wip/ors)