Mobil muka dua buatan warga Bandung sempat bikin heboh dunia otomotif usai ditilang polisi pada 2018 silam. Bukan karena melanggar rambu lalu lintas, melainkan karena memiliki bentuk unik yang bikin geleng-geleng kepala.
Tidak berhenti di mobil bermuka dua, sang inisiator Roni Gunawan, kembali membuat ide gila dengan mengubah mobil taxi miliknya menjadi mobil yang memiliki delapan roda. Lalu, bagaimana kondisinya saat ini?
detikJabar berkesempatan melihat langsung kedua mobil tersebut 'di tempat kelahirannya' yakni di Kantor Taxi Gemah Ripah, Jalan Babakan Cibeureum, Andir, Kota Bandung. Kedua mobil terparkir rapi di dalam bengkel bersanding dengan puluhan mobil taxi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kisah-kisah Aneh di Desa Siluman Subang |
Cecep Boyke (47), sopir tetap dua mobil unik itu menuturkan selama pandemi COVID-19 kedua mobil tersebut tetap terawat dengan baik.
"Di sini ada mekaniknya, jadi aman. Ada yang mandiin juga di sini," kata Cecep saat ditemui beberapa hari lalu.
Mobil bermuka dua itu memiliki dua mesin dan dua kemudi berbeda yang membuatnya dapat dikemudikan oleh dua orang sekaligus. Namun, karena dianggap membahayakan ketika turun ke jalanan, mobil itu hanya bisa dipakai di kawasan bengkel dan pameran.
Berbeda dengan mobil roda delapan. Karena bentuknya masih utuh dengan satu muka, mobil itu dapat turun ke jalan bahkan melaju di jalan bebas hambatan atau tol.
Kedua mobil masih melaju dengan lincah, meliuk-liuk di jalan tanah depan bengkel. Uniknya lagi, selain bentuk bermuka dua, mobil berwarna emas itu dapat melaju layaknya kepiting.
"Kalau yang muka dua kan takut ditilang lagi. Tapi kalau yang roda delapan masih bisa dipakai. Waktu test drive aja pernah di tol," ungkap Cecep.
Namun, kini sang 'insinyur' Roni Gunawan tengah terbaring sakit. Kondisi itu membuat berbagai ide modifikasi tertunda.
"Pak Roni sakit, sampai tidak bisa berjalan," tutur Cecep.
Hal itu pun diperparah juga dengan adanya pandemi COVID-19. Dua mobil unik asal kota kembang itu kerap gagal pentas di pameran. Terakhir, mereka tidak ikut pameran di Indonesia International Motor Show 2022.
"Katanya takut sepi, jadi batal ikut. Terus juga kan mau puasa, jadi ya kita batal ikut ke sana," katanya.
Meski demikian, tutur Cecep, keinginan Roni dan karyawannya untuk modifikasi mobil belum berhenti.
"Wah bapak tuh semangatnya enggak abis-abis. Mungkin nanti, kalau sudah diijinkan dan sehat, ide-ide pak Roni bisa digarap lagi," pungkasnya.
(mso/mso)