Mengubah Stigma Negatif pada Ular Bersama Komunitas Reptil Bandung

Ngariung

Mengubah Stigma Negatif pada Ular Bersama Komunitas Reptil Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 06 Mar 2022 17:00 WIB
Kegiatan Komunitas Reptil Bandung, memberikan  edukasi soal reptil terutama ular kepada masyarakat
Foto: Dok Komunitas Reptil Bandung
Bandung - Ketakutan akan ular masih membayangi masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan. Binatang melata ini dianggap berbahaya meskipun banyak spesiesnya tidak berbisa.

Edukasi terhadap masyarakat untuk lebih mengenal jenis-jenis ular yang termasuk dalam jenis reptil penting dilakukan. Hal itu bertujuan untuk melestarikan populasi dari ular tersebut.

Untuk itulah, Komunitas Reptil Bandung (KRB) sejak tahun 2009 fokus dengan visi misinya yakni memberikan edukasi dan mengenalkan segala jenis reptil khususnya ular kepada masyarakat.

"Kebetulan kita komunitas reptil pertama di Kota Bandung, berdiri 20 April 2009. Visi misi kami lebih ke edukasi dan sosialisasi khususnya tentang ular yang dipandang negatif oleh masyarakat," kata Firman Nurdiansyah Ketua Penasehat KRB saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (6/3/2022).

Firman menuturkan meski komunitas tersebut merupakan wadah para pecinta reptil di Kota Bandung, namun kegiatan yang dilakukan para anggota KRB ini lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat.

Menurutnya dari sekian banyak reptil yang dimiliki anggota KRB, ular menjadi binatang paling menonjol saat menggelar kegiatan di ruang terbuka.

"Kita kan komunitas reptil jadi sebenarnya ada semua jenis reptil mulai kura-kura, kadal, biawak, ular. Tapi kalau untuk edukasi kita lebih ke ular yang lebih menonjol karena kesannya kan menakutkan di masyarakat," ujarnya.

Kegiatan Komunitas Reptil Bandung, memberikan  edukasi soal reptil terutama ular kepada masyarakatKegiatan Komunitas Reptil Bandung, memberikan edukasi soal reptil terutama ular kepada masyarakat Foto: Dok Komunitas Reptil Bandung

Tantangan besar harus dihadapi KRB dalam mengenalkan ular ke masyarakat. Firman mengungkapkan ular cenderung memiliki stigma negatif ketimbang jenis reptil lainnya.

"Ini tantangan berat untuk komunitas reptil karena ular sudah melekat banget stigma negatifnya di masyarakat dari dulu bahkan, makanya kita sering edukasi sosialisasi untuk mengurangi stigma negatif reptil di masyarakat," ucap Firman.

Kegiatan Komunitas Reptil Bandung, memberikan  edukasi soal reptil terutama ular kepada masyarakatKegiatan Komunitas Reptil Bandung, memberikan edukasi soal reptil terutama ular kepada masyarakat Foto: Dok Komunitas Reptil Bandung

"Sebenarnya dari sekitar 3.000 spesies ular di dunia itu hanya 20 persen yang berbisa tinggi dan itu pun jarang masuk ke pemukiman warga," ujarnya menambahkan.

Untuk mengenalkan ular kepada masyarakat, beberapa cara dilakukan KRB mulai dari kegiatan di ruang publik hingga datang ke sekolah-sekolah.

"Edukasi ke taman kanak-kanak (TK), kita kebanyakan ya dari TK karena untuk pengenalan awal reptil. Kemudian di taman ruang publik agar masyarakat bisa berinteraksi langsung," ujarnya.

Tak Perlu Pelihara Reptil

Saat ini Komunitas Reptil Bandung memiliki kurang lebih 500-an anggota baik yang masih aktif maupun tidak. Firman menambahkan komunitas ini membuka diri bagi siapapun yang ingin bergabung.

Untuk bergabung dengan KRB, masyarakat tidak diwajibkan memiliki peliharaan reptil. Yang terpenting kata dia, masyarakat punya kemauan untuk mengenal berbagai jenis reptil.

"Yang mau gabung sebenernya kita gak ada persyaratan khusus, yang utama mau belajar mencintai reptil dan mau komitmen sama visi misi untuk mengedukasi reptil ke masyarakat. Jadi gak perlu punya reptil, banyak anggota yang tidak punya reptil," tandasnya.


(bba/yum)


Hide Ads