Rumah Pusaka Sumedang, Ajari Anak Kelestarian Alam Lewat Dongeng

Ngariung

Rumah Pusaka Sumedang, Ajari Anak Kelestarian Alam Lewat Dongeng

Nur Azis - detikJabar
Senin, 21 Feb 2022 15:50 WIB
Kegiatan Komunitas Rumah Pusaka
Foto: Istimewa
Sumedang -

Beragam cara dapat dilakukan untuk melestarikan kearifan lokal di tengah pengaruh globalisasi. Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Rumah Pusaka (Ruang Ramah Anak, Pusat Karakter Seni dan Budaya) di Kabupaten Sumedang.

Rumah Pusaka yang berlokasi di Desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang ini berupaya turut membantu dalam mengembangkan pendidikan anak dengan berbasis karakter, seni dan budaya.

Salah satu kegiatan yang belakangan sedang digarapnya yakni, lewat suguhan dongeng. Anak-anak diperkenalkan beragam macam jenis pepohonan yang ada di Desa Paseh. Selain itu, anak-anak juga diperkenalkan bagaimana cara bercocok tanam dengan cara sederhana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung Mulyana atau yang akrab disapa Kang Monel mengatakan, saat ini Rumah Pusaka sedang menggarap program "Relawan Dongeng Pohon" ke beberapa sekolah setingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak) di Desa Paseh.

Disajikan dalam bentuk dongeng, sambung Kang Monel, anak-anak diperkenalkan akan beragam jenis pepohonan dan pentingnya akan keberadaan pohon di lingkungan tempat tinggal.

ADVERTISEMENT

"Mendongeng menjadi media untuk memperkenalkan pentingnya akan keberadaan pohon dan melestarikan lingkungan yang dikemas dengan gembira juga sederhana atau menggunakan bahasa anak-anak," paparnya saat ditemui detikcom di Desa Paseh beberapa waktu lalu.

Beragam cerita dongeng disuguhkan pada anak-anak, seperti salah satunya cerita dengan tokohnya bernama pohon Pantera Sundaika dan pohon Ki Hujan. Cerita ini mengisahkan tentang pohon penjaga mata air dengan pesan moralnya bahwa menjaga kelestarian alam sangat penting untuk menjaga sumber air dan udara.

"Disajikan lewat bahasa anak-anak, mereka diajak untuk merawat pepohonan agar mata air tetap terjaga," ucap Kang Monel.

Dalam kegiatan itu, Kang Monel pun menggandeng tokoh warga yang dikenal dengan sebutan bapak pohon dan komunitas pelestari hewan Musang.

"Seusai mendongeng dan berkenalan dengan hewan kita memberikan pohon untuk ditanam di halaman sekolah, pohon yang diberikan adalah tabebuya dan anggur," terangnya.

Kegiatan Komunitas Rumah PusakaKegiatan Komunitas Rumah Pusaka Foto: Istimewa

Rumah Pusaka yang berdiri pada 27 Juni 2018 telah menggelar beragam kegiatan seperti mengaji, permainan tradisional, pencak silat dan kegiatan positif lainnya.

Nama Rumah Pusaka sendiri disematkan oleh seorang penulis asal Sumedang, yakni Nyi Rika pada Mei 2019.

Berjalan secara kultural, Rumah Pusaka saat ini telah menarik minat sebanyak 30 anak setingkat SD, SMP dan SMA di Desa Paseh Kaler dan 31 anak setingkat SD di Desa Paseh Kidul yang kerap bergabung dalam setiap kegiatan yang digelar.

"Dengan adanya Rumah Pusaka semoga turut membantu dalam melestarikan alam di Desa Paseh, salah satunya mengenalkan lingkungan dan tradisi kepada anak-anak sejak dini, sehingga anak-anak dapat mengenali lingkungan tempat tinggalnya," pungkasnya.




(Nur Azis/tey)


Hide Ads