Pelarian Buron Penganiaya Wanita Berakhir di Tangan Polisi Pangandaran

Pelarian Buron Penganiaya Wanita Berakhir di Tangan Polisi Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Senin, 11 Agu 2025 14:59 WIB
Polisi menggiring pelaku penganiayaan wanita di Pangandaran.
Polisi menggiring pelaku penganiayaan wanita di Pangandaran. (Foto: Istimewa/dok Polres Pangandaran)
Pangandaran -

Usaha seorang pria paruh baya berinisial D (57) untuk lari dari kejaran polisi berakhir sia-sia. Di tepian jalan yang lengang di Pangandaran, D diciduk aparat kepolisian setelah menjadi buron kasus penganiayaan wanita.

D masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak akhir Juli lalu. Penangkapannya bukan perkara mudah. Selama berminggu-minggu, ia berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran. Akhirnya, pelariannya berakhir di Dusun Binangun, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat diringkus D mengenakan kemeja biru abu-abu dan celana cingkrang hitam. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar. Diapit dua anggota reserse, ia hanya menunduk lemas sambil berjalan di Mapolres Pangandaran, Senin (11/8/2025).

Kasus yang menjeratnya bermula pada 30 Desember 2024. Mia Kusmiati (24), perempuan yang tengah bersiap berangkat kerja ke sebuah pom, dicegat di pinggir jalan. D memberhentikan kendaraan yang dikendarai Mia, lalu menantangnya bertarung.

ADVERTISEMENT

"Saat ditanya oleh korban, tiba-tiba pelaku memukul korban, di bagian kelopak mata," ujar Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKP Idas Wardias.

Tak berhenti di situ, pelaku bahkan beraksi lebih brutal dengan menginjak wajah korban.

"Saat itu badannya tertimpa motor yang dikendarai. Kakinya juga diinjak," katanya.

Akibat serangan itu, Mia mengalami lebam di kelopak mata. Mia kemudian melaporkan insiden itu ke kepolisian.

Laporan Mia diterima polisi, dan pemanggilan terhadap D pun dilakukan. Namun ia tak pernah hadir memenuhi undangan penyidik. Hingga akhirnya, pada 31 Juli 2025, statusnya resmi menjadi tersangka sekaligus DPO.

Meski begitu, motif pasti penganiayaan ini belum terungkap sepenuhnya. "Namun berdasarkan informasi sementara, D melakukan penganiayaan karena tersinggung oleh Mia," kata Idas.

"Kita masih dalami," katanya menambahkan.

Penangkapan D sempat diwarnai perlawanan. Tindakan tegas dan terukur dilakukan.

"Pelaku kami tangkap di wilayah Cijulang. Saat diamankan, pelaku sempat melakukan perlawanan, namun berhasil kami lumpuhkan secara tegas dan terukur," tegas Idas.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads