Polres Sukabumi melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim mulai bergerak melakukan penyelidikan terkait kasus persekusi yang dialami GS (16), remaja asal Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Polisi mengaku telah mengantongi identitas para pelaku yang terekam dalam video viral. Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono menyebut, para pelaku diketahui masih satu kedusunan dengan korban.
"Proses sedang berjalan penyelidikan untuk pelaku sudah terdeteksi karena masih satu kedusunan. Kita jalankan sesuai SOP hari ini, biar upaya yang dilakukan Kanit (PPA) maksimal dulu," ujar Hartono kepada detikJabar, Senin (11/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hartono memastikan proses hukum akan berjalan sesuai prosedur, mulai dari pemeriksaan saksi-saksi hingga pengumpulan barang bukti.
"Semua dilakukan sesuai ketentuan, tidak ada yang kita tunda," tegasnya.
Kasus ini mencuat setelah video berdurasi 18 dan 21 detik beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, GS terlihat duduk di pinggir jalan, tangannya terikat ke belakang, dan jaket dililitkan di leher. Ia dikelilingi sejumlah orang. Korban mengaku dipukul hingga jaketnya robek, bahkan disiram air got yang berada di dekat lokasi kejadian.
"Sudah mah luka, disiram pakai air got itu otomatis luka saya perih. Sudah disiram saya juga dipukulin," kata GS sebelumnya.
Penganiayaan baru berhenti setelah ada keluarga korban yang lewat dan mengenalinya sebagai warga setempat.
Ai Fatimah, nenek korban, memastikan keluarga telah membuat laporan resmi ke Polres Sukabumi. Ia menegaskan, keluarga menolak penyelesaian secara damai dan ingin kasus ini diproses hingga tuntas.
"Langkah keluarga ingin diadili seadilnya. Tidak ada keinginan restorative justice, perdamaian karena bapaknya sudah sakit hati," ungkap Ai.
"Kalau kekerasan itu murni kesalahpahaman, saat menganiaya tidak pakai benda tumpul, jadi kesannya bagaimana ya, bapaknya sakit hati," imbuhnya menambahkan.
Polisi kini fokus mengidentifikasi seluruh pelaku yang diduga terlibat, termasuk mereka yang terekam dalam video. Beberapa pelaku disebut telah meninggalkan kampung usai kejadian.
(sya/dir)