Peristiwa berdarah terjadi di Kabupaten Bandung. Seorang santri di salah satu pondok pesantren yang berada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, dilaporkan tewas karena pembacokan. Dalam kejadian ini korban sempat terlibat pertarungan menggunakan senjata tajam.
Berikut 5 fakta dalam kejadian ini:
1. Satu Santri Tewas
Kapolsek Ibun Iptu Deny Fourtjahjanto mengatakan aksi pembacokan itu terjadi pada Rabu 5 Maret 2025. "Sementara kejadian betul ada penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Kejadian hari Rabu tanggal 5 Maret 2025 sekitar pukul 01.30 WIB dini hari," kata Deny kepada detikJabar, Kamis (6/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban dan pelaku merupakan santri dari pesantren yang sama. Pihaknya menjelaskan saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Satreskrim Polresta Bandung. Kata dia, korban dan pelaku merupakan satu pesantren yang sama.
2. Korban Sempat Masuk Kobong Perempuan
Deny mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula saat salah satu santri mendengar keributan di asrama atau kobong santri putri. Kemudian salah satu santri mendatangi kobong tersebut.
"Kondisinya di asrama putri ada yang jerit-jerit sekitar jam 01.30 WIB. Pas dilihat ternyata santri inisial A (14) menganiaya santriwati inisial FF (20) dengan menggunakan celurit. Setelah ramai, si santri inisial A itu kabur," ungkapnya.
Setelah itu seluruh santri mencari keberadaan si santri A tersebut. Kemudian santri inisial FH (23) membantu membawa santriwati FF ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.
"Santriwati FF berdarah dengan luka bacokan celurit. Ada lima luka tusukan ditubuhnya," ucapnya.
3. Pertarungan di Jalan
Usai mengantar korban FF ke rumah sakit, FH bertemu dengan santri A yang membacok FF. Saat itu, FH tengah membawa golok dan langsung menebas A.
"Akhirnya santriwati FF dan si santri A dimasukan ke mobil semua dua-duanya untuk dibawa ke rumah sakit," bebernya.
4. FH Serahkan Diri
Setelah itu, santri FH langsung memutuskan menyerahkan diri ke Polsek Ibun. Kemudian polisi langsung melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Kemudian si santri FH menyerahkan diri ke polsek. Si santri A sempat dirawat, sekitar jam 6 pagi dapat kabar meninggal dunia," kata Deny.
5. A Diduga Akan Lakukan Pemerkosaan
Deny menduga santri A sempat akan melakukan perbuatan yang mengarah ke pemerkosaan kepada santri FF. Kata dia, hal tersebut diketahui berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi. Polisi juga menduga adanya tindakan pelecehan seksual terhadap FF/
"Jadi yang ngebacok awal santriwati itu inisial A (14), korban santriwati FF (20). Terus yang ngebacok si A di jalan ini inisialnya FH (23). Semuanya masih santri yang sama. Santri FH menyerahkan diri ke Polsek," pungkasnya.
(wip/mso)