Aksi 4 Sekawan Rampok SPBE, Sekap Pegawai-Gasak Ratusan Tabung Gas

Kabupaten Garut

Aksi 4 Sekawan Rampok SPBE, Sekap Pegawai-Gasak Ratusan Tabung Gas

Hakim Ghani - detikJabar
Rabu, 05 Mar 2025 10:50 WIB
Pelaku perampokan di Garut dihadiahi timah panas.
Pelaku perampokan di Garut dihadiahi timah panas (Foto: Hakim Ghani/detikJabar).
Garut -

Aksi pencurian disertai kekerasan terjadi di sebuah Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kabupaten Garut. Aksi kejahatan itu didalangi empat orang sekawan spesialis pencurian dengan kekerasan (curas).

Aksi pembobolan SPBE ini terjadi di kawasan Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, pada Kamis (27/2/2025) lalu. Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan salah seorang pekerja di sana, kejadian berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB.

"Pelaku berjumlah 4 orang yang masuk dengan cara menaiki tembok. Setelah berhasil masuk, mereka menyekap dua orang karyawan yang sedang berada di mess," ungkap Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, Rabu, (5/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berhasil menguasai lokasi, para pelaku kemudian menyekap dua orang karyawan yang kebetulan sedang berjaga. Mereka kemudian memukuli keduanya, dan mengancam para korban menggunakan golok.

"Pelaku kemudian membuka pintu gerbang dan memasukkan dua unit kendaraan roda empat yang dipersiapkan untuk mengangkut barang curian," ungkap Joko.

ADVERTISEMENT

Bak di film laga, keempat pelaku berpacu dengan waktu menggasak sebanyak mungkin barang berharga yang ada di lokasi. Mulai dari 2 tabung gas ukuran 12 kg, 139 tabung gas berukuran 5,5 kg, uang Rp959 ribu, satu unit sepeda motor dan dua ponsel

"Total kerugian sekitar Rp 58 juta," ungkap Joko.

Polisi yang menerima laporan kejadian ini, kemudian bergerak untuk menyelidiki. Sejak kasusnya dilaporkan, Polres Garut menerjunkan Tim Sancang untuk memburu para pelaku.

Hasilnya, pada Senin (3/3) kemarin, petugas berhasil mengamankan dua dari empat pelaku. Mereka yang ditangkap masing-masing adalah NN (54) dan WP (39).

"Tersangka NN ditangkap di rumahnya di Sukabumi. Sedangkan hasil pengembangan, kita berhasil mengamankan WP (39) di Garut," ungkap Joko.

Keduanya dihadiahi timah panas oleh polisi. Menurut Joko, WP dan NN berupaya melarikan diri saat hendak menunjukan barang bukti. Sedangkan dua rekan pelaku yang lain, masih diburu.

Setelah diselidiki, NN merupakan pelaku utama dalam kasus ini. Dia adalah pentolan dari grup kriminal spesialis pencurian dengan kekerasan yang beroperasi lintas kota di Jawa Barat.

"Mereka bukan sekali ini mencuri. Rata-rata mencuri sembako dan LPG. Pengakuannya pernah melakukan di Cirebon, Pangandaran dan Majalengka," ungkap Joko.

Para tersangka yang telah ditangkap kini ditahan di Mako Polres Garut. Untuk mempertanggung perbuatannya, mereka dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukumannya 9 tahun kurungan.

Cerita Korban

Sutisna (29) dan Rais Prayoga (27), karyawan Stasiun Pengisian Bulk Elektronik (SPBE) asal Garut disekap kawanan perampok yang beraksi di tempat kerjanya. Mereka sempat diikat hingga diancam.

Berdasarkan keterangan, saat kejadian sekitar pukul 03.00 WIB, Rais terbangun karena mendengar kebisingan yang ada di luar tempatnya bekerja.

Dengan sigap, dia yang sedang piket menjaga gudang bersama Sutisna bangun dari tempat tidur dan hendak keluar dari mes karyawan. Namun, Rais yang sebenarnya belum mengerti apa yang terjadi saat itu, kembali dikejutkan dengan kehadiran orang asing.

"Yang saya lihat ada empat orang. Mereka menggedor-gedor pintu mes, sambil ngancam. Kalau mau selamat, jangan macam-macam dan buka pintu katanya," ungkap Rais menirukan suara orang-orang asing tersebut saat diwawancarai di Mapolres Garut, Rabu, (5/3/2025).

Rais yang masih terkantuk-kantuk saat itu, sebenarnya sempat terpikir untuk menghubungi seseorang di luar sana, dan meminta bantuan. Namun sayangnya, para pelaku berhasil merangsek masuk dan langsung meringkusnya bersama Sutisna.

"Saya dan Entis kemudian diikat dan dilakban. Disimpan di kamar yang berbeda. Saya tidak kenal mereka, semuanya pakai penutup muka," ujar Rais.

Rais dan Sutisna mengaku tidak mengenal empat orang asing yang datang dan melakukan aksi kekerasan kepada mereka. Seingat Rais, salah satunya berbadan gempal dan menggunakan bahasa campuran Sunda-Indonesia saat berbicara.

Mereka baru tersadar bahwa empat orang pria yang masuk ke gudang itu adalah pencuri, ketika dua unit mobil masuk ke garasi. Para pelaku langsung mencari barang-barang berharga yang ada di sana.

"Selain tabung gas, mereka juga mengambil HP punya saya dan Entis, dan motor punya saya juga," katanya.

Berdasarkan catatan pihak kepolisian, ada 139 tabung gas ukuran 5,5 Kg, 2 tabung gas ukuran 12 Kg, 1 sepeda motor, 2 unit ponsel dan sebuah helm yang raib dari TKP. Kerugiannya mencapai Rp 58 juta.

Menurut Entis, aksi pencurian ini berlangsung dengan cepat. Mereka berempat, mengangkut tabung gas menggunakan mobil van hingga memboyong motor curian dengan mobil pikap.

"Lumayan cepat, kita tidak bisa apa-apa karena takut," ungkap Entis.

Kejadian secepat kilat itu tak bisa digagalkan Rais dan Entis yang ketakutan karena diancam menggunakan senjata tajam. Rais, bahkan diancam akan dihabisi menggunakan 'cakar harimau', sejenis pisau melengkung mirip kuku hewan buas tersebut.

Namun, kata Rais, saat para pencuri mulai bergegas, dia kemudian langsung mengambil inisiatif untuk meloloskan diri dari cengkraman. Rais mengaku langsung ngesot, dan menghampiri Entis yang disekap di kamar sebelah.

"Kemudian ikatannya bisa lepas. Saya dan Entis langsung kabur mencari bantuan," pungkas Rais.




(mso/mso)


Hide Ads