Lagi dan lagi, aksi kekerasan, tawuran hingga duel bak gladiator kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Bukan yang pertama kali, kejadian kekerasan yang melibatkan remaja, khususnya pelajar ini sudah sering terjadi, seperti rentetan kejadian yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan catatan detikJabar, insiden yang melibatkan pelajar ini terjadi di tiga lokasi berbeda. Mulai dari duel ala gladiator Kecamatan Ciracap, tawuran massal di Kecamatan Teggalbuleud, hingga aksi pembacokan yang menyebabkan luka serius di Pelabuhanratu.
Motif kekerasan yang marak dikalangan pelajar di Kabupaten Sukabumi beragam, mulai dari dendam, pengaruh senior, hingga provokasi media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tiga aksi kekerasan yang melibatkan pelajar di Sukabumi:
Duel Gladiator Viral di Ciracap
Video viral yang menunjukkan duel ala gladiator antara siswa SMP dan tersebar di berbagai platform media sosial dan aplikasi perpesanan. Peristiwa itu terjadi di Kampung Pasirangin, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kamis (9/1) lalu.
Dalam video itu, sejumlah anak-anak di bawah umur bertarung satu lawan satu di tengah kerumunan teman-teman mereka yang bersorak. Video ini kemudian tersebar menambah buruk situasi.
Kapolsek Ciracap, Iptu Taufik Hadian, mengonfirmasi video tersebut dan langsung melakukan penyelidikan bersama Danramil setempat.
"Berkaitan dengan video viral yang saya terima Sabtu kemarin terkait kekerasan antar anak sekolah di wilayah Ujunggenteng, kami bersama Danramil sudah melakukan penyelidikan. Kami mendapat informasi bahwa anak-anak tersebut bersekolah di salah satu SMP di wilayah Ujunggenteng," kata Taufik kepada detikJabar, Senin (13/1).
Kepala SMPN 3 Ciracap, Didin Saepudin, mengungkapkan kekhawatirannya atas kejadian ini.
"Viralnya video anak-anak yang berkelahi yang terlibat ada 10 sampai 11 orang masih kita lakukan interogasi untuk mengembangkan kasus ini kami insya Allah akan mengantarkan mereka ke aparat keamanan, untuk adanya pembinaan lebih lanjut dan sebagainya," kata Didin.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan segera merespons dan menangani setiap kejadian semacam ini agar tidak berulang.
"Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir. Jika ada pelanggaran serupa, kami akan memberikan sanksi disiplin, termasuk melibatkan orang tua untuk pembinaan," ujarnya.
Tawuran Tiga SMK di Tegalbuleud
Tawuran melibatkan pelajar dan alumni dari tiga sekolah terjadi di Jalan Raya Rambay, Kampung Tagog Bayur, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Sabtu (11/1) lalu. Tawuran yang berlangsung singkat ini menyebabkan tiga pelajar dari SMK Sagaranten alami terluka parah akibat sabetan senjata tajam.
Sama seperti kejadian sebelumnya, aksi tawuran ini juga terabadikan kamera ponsel dan videonya tersebar di medsos dan aplikasi perpesanan. Dalam video itu, terlihat pelajar yang membawa senjata tajam dan menyerang satu sama lain.
Kapolsek Tegalbuleud, Iptu Azhar Sunandar, menyebut tawuran ini diduga dipicu dendam lama antara pelajar hingga alumni sekolah yang diwariskan turun-temurun dan dipanaskan oleh unggahan media sosial.
"Dugaan sementara bahwa kejadian tersebut dipicu dari dendam lama antar pelajar sekolah dan alumni sekolah yg masih turun temurun terutama dipicu kembali dari media sosial," jelas Azhar.
Lokasi tawuran antara kelompok pelajar itu diketahui berada jauh dari permukiman. Terlebih warga sendiri ketakutan saat akan mencoba melerai karena khawatir akan menjadi sasaran amukan dari kelompok tersebut.
"Lokasi kejadian yang jauh dari permukiman warga membuat masyarakat enggan melerai karena khawatir menjadi sasaran," kata Azhar.
Dalam kejadian ini, polisi amankan barang bukti berupa dua senjata tajam, satu sarung celurit, dan sebuah helm hitam. Para pelaku hingga kini masih dalam pengejaran.
Simak Video "Video: Kebakaran Sukahaji Bandung, Pedagang Kayu Ada yang Rugi Sampai Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]