Tragedi Pembunuhan Mengerikan, Anak Bunuh Ibu hingga Cucu Habisi Nenek

Kaleidoskop Jabar 2024

Tragedi Pembunuhan Mengerikan, Anak Bunuh Ibu hingga Cucu Habisi Nenek

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 25 Des 2024 07:30 WIB
Ilustrasi pembunuh, pembunuhan.
Ilustrasi (Foto: Freepik).
Bandung -

Sepanjang tahun 2024, Jawa Barat diguncang oleh sejumlah kasus pembunuhan yang menimbulkan pilu dan menggugah perhatian publik. Dari motif keluarga hingga konflik sosial.

Berikut deretan kasus pembunuhan yang menyisakan duka mendalam di Jawa Barat sepanjang 2024:

1. Tragedi Garpu Tanah di Sukabumi

Kasus memilukan terjadi di Kabupaten Sukabumi ketika seorang anak tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri. Peristiwa itu terjadi Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi pada Senin 13 Mei 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada peristiwa ini, Inas (45) tewas di tangan Rahmat alias Si Herang (25) yang tak lain adalah putra kandungnya sendiri. Inas tewas setelah ditusuk menggunakan garpu tanah oleh pelaku dengan luka di leher dan kepala.

Menurut keterangan polisi, Si Herang sempat tertidur di samping jasad ibunya pada malam kejadian. Setelah itu, pelaku mendatangi tetangga untuk memberi tahu peristiwa pembunuhan itu. Herang bahkan meminta kepada tetangga untuk dibunuh usai menghabisi nyawa ibunya.

ADVERTISEMENT

"Korban setelah membunuh, tidur dulu di kamarnya bersebelahan dengan kamar ibunya yang sudah meninggal dunia, sekitar jam 5 pagi terbangun membawa uang Rp 300 ribu, dia bilang pak tolong bunuh saya ini ada uang tolong bunuh saya, saya telah membunuh ibu saya, pakaiannya berlumuran darah," ucap Kasat Reskrim AKP Ali Jupri, Selasa (14/5/2024).

Pembunuhan keji tersebut kata Ali dilatarbelakangi karena pelaku kesal dengan ibunya. Namun saat menanyakan perihal motif sesungguhnya, Si Herang banyak terdiam dan melamun.

"Dia diam saat ditanya apakah menyesal, sepertinya ada keterlambatan dalam berpikir, kita akan panggil psikolog untuk mengecek kondisi kejiwaannya, tapi sejauh ini komunikasi masih bisa, ditanya dia menjawab" tutur Ali.

Di balik tragedi ini, terkuat fakta kelam masa lalu Herang. Menurut warga, ayah Herang juga merupakan korban pembunuhan karena dituduh sebagai dukun santet. Peristiwa itulah yang menurut Awan mempengaruhi kondisi mental Herang.

"Ia ceritanya seperti itu, dulu katanya perkiraan tahun 1999 kurang lebih saat itu ramai-ramainya soal isu dukun santet, (ayah Herang) jadi kena tuduh santet," kata Awan Kurniawan, kades Sekarsari kepada detikJabar, Rabu (15/5).

2. Kekesalan Cucu Berujung Kematian Sang Nenek

Tragis nasib EK, nenek berusia 77 tahun asal Desa Neglasari, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang itu tewas setelah dibunuh oleh BS (14) yang merupakan cucunya sendiri. Pembunuhan itu terjadi pada Jumat 14 Juni 2024 lalu.

Pembunuhan itu bermula saat pelaku selesai menanam ubi jalan di halaman rumah korban. Namun aktivitas pelaku membuat halaman rumah korban kotor dan berantakan. Saat itulah, EK memarahi dan memukul pelaku dengan bambu.

Mendapatkan perlakuan itu dari sang nenek, pelaku pun kesal dan kembali ke rumah korban pada malam hari. Saat itulah pelaku menganiaya korban dengan menggunakan tangan kosong serta sebuah besi hingga meninggal dunia.

"Motifnya karena pelaku merasa sakit hati ketika ditegur sambil dimarahi dan dipukul kepalanya oleh korban pada saat pelaku menanam ubi jalar untuk pakan kelinci," ujar Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Maulana Yusuf, Minggu (16/6).

Usai membunuh sang nenek, pelaku sempat membawa kabur uang di dompet korban senilai Rp 40 ribu. Pelaku sendiri diketahui masih sekolah dengan duduk di bangku SMA kelas 1.

"Setelah memukul si pelaku tersebut sempat mengambil uang yang ada di dalam dompet korban senilai Rp 40 ribu," ujar Maulana.

Akibat perbuatannya, pelaku ditetapkan menjadi tersangka dengan dikenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

3. Linggis Pembawa Maut di Karawang

Pertengkaran hebat yang berujung kematian terjadi di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang pada Rabu 7 Agustus 2024 lalu. Pertengkaran itu melibatkan Uce (24) dan ayah tirinya, Durahim (60).

Peristiwa itu bermula saat keduanya terlibat cekcok mulut. Pelaku yang emosi kemudian memukul bagian belakang kepala korban dengan linggis. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

"Iya kemarin sore kejadiannya, korban berinisial R (60) terlibat pertengkaran hebat dengan anak tirinya yang berinisial U (24). Berawal dari adu mulut sampai akhirnya terduga pelaku memukul bagian belakang kepala bapak tirinya pakai linggis," kata Kapolsek Rengasdengklok AKP Edi Karyadi, Kamis (8/8).

"Setelah dipukul tak sadar, sempat dibawa ke rumah sakit. Namun belum sempat mendapatkan perawatan medis dari pihak rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia," lanjutnya.

Sementara Uce, melarikan diri setelah memukul ayah tirinya itu dengan linggis. Uce sempat buron selama empat hari sebelum akhirnya ditangkap saat bersembunyi di rumah kosong pada Minggu 11 Agustus 2024.

"Pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumah kosong milik warga, setelah pertengkaran itu dia kabur memang tapi tidak jauh sehingga kemarin sudah kita amankan," kata Edi.




(bba/mso)


Hide Ads