Celoteh Si Herang: 'A Tolong Bunuh Saya, Saya Sudah Bunuh Ibu'

Round-Up Sepekan

Celoteh Si Herang: 'A Tolong Bunuh Saya, Saya Sudah Bunuh Ibu'

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 19 Mei 2024 06:30 WIB
Si Herang pembunuh ibu di Sukabumi.
Si Herang pembunuh ibu di Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Disclaimer : Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.

Kasus pembunuhan yang dilakukan R alias Herang (26) terhadap ibunya, Inas (45), sepakan terakhir ini jadi perbincangan hangat di kalangan warga Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Banyak yang tak percaya Herang tega membunuh ibu kandungnya sendiri yang akhirnya menjadi misteri di kalangan warga.

Bagaimana tidak, Inas saat itu ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada Selasa (14/5/2024). Herang membunuh ibunya menggunakan garpu tanah yang sampai sekarang motifnya belum terungkap dengan terang-benderang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang lebih janggal, ada permintaan yang Herang utarakan dan membuat warga keheranan. Usai membantai ibu kandungnya, Herang dengan polosnya meminta kepada warga supaya dibunuh setelah melakukan aksi brutal tersebut.

Kejadian ini masih terngiang dalam benaknya Deris, tokoh masyarakat di lokasi kasus pembunuhan yang Herang lakukan. Saat itu, Herang mendatangi tetangganya dengan menggunakan pakaian berlumuran darah sembari menyerahkan sejumlah uang.

ADVERTISEMENT

"Ketahuan tadi pagi sekitar jam 04.00 WIB, pembunuhannya dari kemarin jam 17.00 WIB, semalaman si pelaku itu melamun depan rumahnya. Tadi Subuh tiba-tiba dia memberikan uang ke tetangganya. Ditanya kenapa berlepotan darah, dia menjawab baru bunuh ibu, dia minta tolong untuk dibunuh," kata H Deris, tokoh masyarakat setempat kepada detikJabar usai kejadian saat itu.

Sontak saja, tatapan kosong Herang yang datang dengan pakaian berlumuran darah membuat warga bergidik ketakutan. Salah satu celotehnya bahkan sekarang masih terngiang berupa "Tolong bunuh saya, saya baru membunuh ibu".

Mendengar perkataan itu, warga lalu bergegas mengecek ke rumahnya Herang. Deris saat itu juga ikut ke sana dan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Tubuh Inas ditemukan tergeletak di dalam kamar dengan kondisi bersimbah darah.

"Ketika dilihat ternyata benar, warga yang mengecek pertama itu sampai kaget. Sampai akhirnya pagi-pagi rabul (ramai) warga. Dia (pelaku) saweweungi ngahuleung (semalaman melamun). Kejadiannya sore, warga juga enggak ada yang tahu, hanya melihat pelaku melamun. Si mayatnya ada di dalam kamar, sekarang enggak boleh masuk, dari Polres kan mau turun," tuturnya.

Herang pun kini sudah diamankan Polres Sukabumi. Polisi lalu mengurai sejumlah fakta di balik peristiwa keji tersebut. Usai membunuh ibunya, dia sempat tertidur di kamar depan bersebalahan dengan jasad korban. Sampai akhirnya ia mendatangi tetangga dan mengakui aksi kejinya itu.

"Pada Senin (13/5/2024) pelaku mendatangi ibunya lalu memukul menggunakan garu, atau garpu tanah. Hingga korban meninggal dunia, dada, muka dan leher," kata Kasat Reskrim AKP Ali Jupri, Selasa (14/5/2024).

Terkait motif polisi sementara ini menyatakan Herang kesal dengan ibunya. Penyebab kekesalan sendiri hingga saat ini masih digali oleh pihak kepolisian. Namun ada dugaan, Herang tesulut emosi karena permintaan untuk dibelikan motor tidak dituruti sang ibunda.

"Motif masih didalami, pengakuan dia kesal terhadap ibunya, masih kita dalami motif sebenarnya apa. Pegakuan lama soal motor, namun tidak ada motif itu, katanya kesal dan marah ke ibunya. Kita telusuri, penyebab kemarahan pelaku kepada korban," pungkasnya.

(ral/mso)


Hide Ads