Kesaksian IRT Saat Dibegal-Diancam Pakai Celurit di Sukabumi

Kesaksian IRT Saat Dibegal-Diancam Pakai Celurit di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 31 Okt 2024 11:17 WIB
Ilustrasi Begal
Ilustrasi begal. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Sukabumi -

Peristiwa pembegalan menimpa seorang ibu rumah tangga berinisial Y (37), warga Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Pembegalan itu nyaris mengancam nyawa Y beserta anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun.

Aksi itu terjadi di Jalan Bencoy, Kampung Cijeruk, Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (30/10/2024) pukul 03:15 WIB. Sebelum kejadian pembegalan, Y beserta anaknya sedang mengantar suaminya ke Jalan Jalur Lingkar Selatan untuk bekerja di Jakarta.

"Kronologisnya saya bawa anak dibonceng di depan mau pulang setelah antar suami mau kerja ke Jakarta. Pas di jalan saya dihadang dari depan sama tiga orang, saya juga panik saat itu," kata Y kepada detikJabar, Kamis (31/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, tiga pria tak dikenal itu menggunakan satu sepeda motor dan membawa senjata tajam jenis celurit. Motor yang dikendarainya dipegang salah satu pelaku dan pelaku lainnya mengacungkan celurit ke arah korban.

"Dia bawa celurit terus mengarahkan celurit ke saya sambil minta motor, saya refleks pas dia ngeluarin celurit, saya dorong anak ke pinggir. Daripada nyawa jadi taruhan, ya sudah saya kasih saja tanpa ngelawan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, kondisi jalanan saat itu masih sepi. Adapun satu motor melintasi jalan itu, namun menghiraukan korban yang sedang diancam pelaku.

"Ada motor satu ngelewat cuma kayanya takut karena ngelihat celurit gede. Dulu juga pernah diantar jam segitu dan ramai banyak yang berangkat kerja, cuma Rabu kemarin sepi banget, makanya nggak takut karena sudah biasa, tahu-tahu ada yang ngadang," kata dia.

Lokasi pembegalan di Sukabumi.Lokasi pembegalan di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)

"Teriak terlalu takut karena dia juga ancam mau selamat atau nggak, serahin motor. Daripada nyawa hilang ya sudah kasih motor, motor diambil baru saya bisa teriak," sambungnya.

Usai kejadian tersebut, beberapa warga pun menghampiri korban dan anaknya. Saat itu, korban diarahkan untuk mendatangi Polres Sukabumi Kota, namun korban meminta agar diantarkan ke suaminya dengan harapan sang suami belum berangkat ke Jakarta.

"Yaudah bu langsung ke Polres saja katanya. Saya kepikiran suami mudah-mudahan belum berangkat. Sedangkan saya nggak bawa handphone, kunci rumah ikut di motor, saya minta tolong anterin ke depan ternyata suami saya lari nyamperin saya karena dia juga melihat motor sudah dipakai sama orang," ungkapnya.

"Suami saya lihat motornya dipakai, terus teriak, celuritnya malah di seret ke aspal. Pas lihat ada celurit suami ngeuh gimana istri dan anak, dia lari. Pas lari saya ke situ pakai motor warga baru laporan ke Polsek," tambah Y.

Atas peristiwa tersebut, Y beserta anaknya masih mengalami syok. Selain itu, mereka juga mengalami kerugian sebesar Rp7 juta. Dia juga menyerahkan seluruh proses hukum kepada kepolisian, berharap pelaku segera ditangkap agar tak ada lagi korban serupa.

"Saya serahkan ke polisi saja, biar nggak ada korban lagi," tutupnya.

Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, kasus itu masih dalam penanganan kepolisian.

"Saat ini kami telah mengamankan TKP, memeriksa sejumlah saksi-saksi, mencari bukti petunjuk rekaman CCTV dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Para terduga pelaku diduga melanggar pasal 365 KUHPidana," kata Ade.

(orb/orb)


Hide Ads