Jembatan Reot Saksi Bisu Pembunuhan Sadis Diki di Sukabumi

Jembatan Reot Saksi Bisu Pembunuhan Sadis Diki di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 04 Okt 2024 13:30 WIB
Jembatan reot tempat korban digotong para pelaku
Jembatan reot tempat korban digotong para pelaku (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Pembunuhan Diki Jaya (21) di Kampung Wisata Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, nyaris tidak diketahui oleh warga sekitar.

Musik bising dari warung dan karaoke di kawasan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa peristiwa ini luput dari perhatian warga, meski lokasi pembunuhan hanya berjarak sekitar 50 meter dari area ramai.

Polisi telah menelusuri sejumlah lokasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Kamis (3/10), termasuk jembatan kayu reot dan cekungan pasir yang menjadi titik penting dalam investigasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil olah TKP, jembatan tersebut menghubungkan lokasi pembunuhan dengan jalan raya Citepus-Palabuhanratu, tempat para pelaku mengangkut tubuh korban menggunakan motor setelah sebelumnya berencana menguburnya di cekungan pasir.

"Awalnya, korban hendak dikubur di cekungan pasir dengan kedalaman sekitar 50 cm, tapi niat itu diurungkan," ujar Us, seorang warga setempat kepada detikJabar, Jumat (4/10/2024).

ADVERTISEMENT

Us menjelaskan bahwa warga sekitar tidak mendengar atau menyadari kejadian tersebut karena malam itu suara musik dari warung dan kafe karaoke sangat keras.

"Di sini kalau malam ramai, musiknya kencang sekali, jadi meski ada yang teriak, kadang tidak terdengar karena bisingnya," tambahnya.

Setelah gagal mengubur korban, para pelaku menggotong tubuh Diki untuk dibawa menggunakan motor. Mereka memilih jalur tersembunyi melalui jembatan kayu untuk menghindari keramaian di sekitar warung.

Salah seorang pelaku menunggu di jalan raya, sementara yang lain membopong tubuh korban melintasi jembatan tersebut. Tubuh Diki kemudian dibuang di tebing jalan di kawasan Cisolok.

Mayat Diki ditemukan kering dan membusuk di Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, pada Minggu (29/9). Lokasinya sekitar 4 hingga 5 meter di bawah bahu Jalan Raya Sukabumi-Banten, menempel pada Tembok Penahan Tebing (TPT).

"Kami sangat kesal dengan perbuatan pelaku. Nama tempat kami jadi buruk karena kejadian ini," keluh Us.

Seperti diberitakan, sesosok mayat dalam kondisi mengering ditemukan di tepi Jalan Raya Palabuhanratu-Banten, tepatnya di Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, pada Minggu (29/9/2024). Identitas mayat tersebut awalnya tidak diketahui, dan tidak ada warga yang mengenalinya selain dari jenis kelamin dan pakaian yang dikenakan.

Kondisi mayat yang sudah membusuk membuatnya sulit untuk dikenali. Warga yang menemukan mayat tersebut segera melaporkannya kepada pihak desa, kecamatan, dan kepolisian. Tak lama setelah laporan diterima, tim kepolisian bersama petugas Identifikasi Satreskrim Polres Sukabumi tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

"Posisi mayat hampir menempel pada Tembok Penahan Tebing (TPT) di area perkebunan warga. Lokasinya sekitar 4 sampai 5 meter di bawah bahu jalan," ujar Edo Supriadi, salah seorang warga, kepada detikJabar.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads