Kandasnya Mimpi Pesepakbola Muda Berbakat di Jalanan Tasikmalaya

Round-up

Kandasnya Mimpi Pesepakbola Muda Berbakat di Jalanan Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 24 Sep 2024 09:30 WIB
Ratusan masyarakat menyambut haru kedatangan jenazah Ghazwan, remaja yang ditemukan tewas di jalanan Kota Tasikmalaya.
Ratusan masyarakat menyambut haru kedatangan jenazah Ghazwan, remaja yang ditemukan tewas di jalanan Kota Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Mimpi besar Ghazwan Ghaisan M Syakir (14), seorang pelajar yang bercita-cita menjadi pesepakbola profesional, kandas seiring dengan kepergiannya yang tragis. Ghazwan ditemukan terkapar di Jalan Letjen Mashudi, Kota Tasikmalaya pada Minggu (22/9/2024) dini hari, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Setelah menjalani autopsi, jenazah Ghazwan diserahkan kepada pihak keluarga di Kampung Pelang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya pada Minggu tengah malam. Kedatangan jenazah disambut dengan isak tangis ratusan orang, terutama keluarga inti yang tak kuasa menahan histeris. Jenazah kemudian disalatkan dan dimakamkan di TPU setempat.

Eris (40), ayah Ghazwan, mengungkapkan kesedihannya yang mendalam. Dia berharap polisi dapat mengungkap misteri di balik kematian anaknya yang ia yakini bukan karena kecelakaan lalu lintas, melainkan akibat penganiayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mah pasti ada yang menyiksa, luka di kepalanya parah sekali. Makanya kami berharap polisi bisa menangkap pelakunya, kami inginkan keadilan," ujar Eris.

Kecurigaan Eris diperkuat dengan temuan barang bukti di lokasi kejadian, seperti potongan bilah kayu dan batu. "Kan jelas itu ditemukan batu dan kayu, makanya kami juga merelakan untuk dilakukan autopsi karena ingin kasus ini terungkap," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Beberapa jam sebelum kejadian, Eris sempat bertemu Ghazwan di Pasar Cikurubuk, tempat dirinya berjualan buah-buahan. Ghazwan meminta uang kepada ayahnya, yang kemudian memberinya Rp 20 ribu. Ghazwan mengaku baru pulang dari objek wisata pemandian air panas Citiis.

"Saya suruh pulang karena sudah larut malam, saya bilang takut ada geng motor. Dia bilang iya, makanya kejadiannya juga kan tak jauh dari rumah neneknya, jarak sekitar 100 meter," kata Eris.

Aan Armilah, nenek Ghazwan, juga menuturkan bahwa Ghazwan pamit dari rumahnya pada Sabtu malam, selepas maghrib, dijemput oleh teman sekolahnya, Fajri. "Dijemput temannya, katanya mau main. Saya juga sudah ingatkan agar jangan pulang larut malam. Eh ternyata malah begini jadinya," kata Armilah berlinang air mata.

Mimpi yang Tak Terwujud

Ghazwan adalah seorang pelajar berprestasi dalam olahraga sepak bola. Selain menimba ilmu di MTsN 3 Kota Tasikmalaya, Ghazwan juga merupakan siswa SSB Putra Junior Tasikmalaya. Dia adalah pemain inti Persikotas U-14 yang sering tampil dalam berbagai kompetisi, dari tingkat kabupaten hingga nasional. Baru-baru ini, dia mengikuti seleksi di Persik Kediri dan dikenal sebagai bek tangguh.

"Main bola sudah ke mana-mana, dari tingkat kabupaten sampai tingkat nasional. Kemarin juga dia baru selesai ikut seleksi di Persik Kediri. Dia terkenal sebagai bek tangguh," kata Armilah.

Kematian tragis Ghazwan menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga komunitas sepak bola di Tasikmalaya yang turut hadir dalam pemakaman sang remaja berbakat ini.

(sya/yum)


Hide Ads