Direnggutnya Nyawa Remaja Tasikmalaya di Malam Mencekam

Round-Up

Direnggutnya Nyawa Remaja Tasikmalaya di Malam Mencekam

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 23 Sep 2024 09:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi mayat. (Foto: Dok.Detikcom)
Tasikmalaya -

Aksi geng motor yang berulah bikin kaget Ai Evi (36), seorang pemilik kios di Jalan Letjen Mashudi, tepatnya di Kampung Negla, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada Minggu (22/9/2024) tengah malam.

Pada malam itu Ai Evi cukup ketakutan, meski hanya mendengar kegaduhan dari dalam kios yang menjadi tempat usahanya. Kegaduhan itu membuatnya resah, apalagi saat mengintip ke celah kios ada orang yang dianiaya gerombolan geng motor itu.

Kepada detikJabar, Ai Evi mengatakan jika kejadian penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Ada dua orang yang dianiaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal kejadiannya, pertama banyak motor kayak geng motor, ada datang lagi motor, mungkin ada sekitar tiga motor, cuma nggak lama kedengeran suara 'bruk' gitu. Nggak tahu dilempar, nggak tahu dipukulin gimana," kata Ai Evi.

Akhir-akhir ini, aktivitas geng motor kerap membuat resah warga Kota Tasikmalaya. Sehingga ada malam kejadian, dia tak berani keluar kios dan menunggu kegaduhan mereda.

ADVERTISEMENT

"Terus nggak lama terdengar ada yang ngomong 'udah, udah, pulang'. Terdengar juga mereka mengeluarkan kata-kata kasar," ujar Evi.

Setelah geng motor itu meninggalkan lokasi kejadian, Ai Evi baru keluar dan melihat ada dua korban terkapar. Dari dua korban, Ai Evi mengenal salah satu korban yang meninggal dunia berinisial GG.

"Korbannya saya kenal, masih orang sini. Masih kelas 2 Madrasah Tsanawiyah. Sering beli pepaya, singkong ke saya," ungkap Evi.

Dalam kejadian ini, tetangga korban mengatakan, kondisi GG mengalami luka serius di bagian kepala. Usai kejadian Herdiana ikut memboyong korban ke rumah sakit. "Luka di bagian kepala, parah," ucap Herdiana.

Menurut Herdiana, korban berangkat dari rumahnya sekitar jam 5 sore. Dia dijemput oleh temannya yang juga menjadi korban luka dalam insiden itu. "Katanya tadi malam dia main ke Dadaha, jadi kejadian itu pas mereka mau pulang ke rumah. Korban yang di depan, temannya dibonceng," jelas Herdiana.

Meski sebelumnya warga melihat mendengar aktivitas geng motor yang membuat gaduh, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban

Informasi kejadian ini, dibenarkan Kapolsek Cibeureum AKP Nurozi. Perkara ini sudah ditangani Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.

"Belum, belum bisa disimpulkan (kecelakaan atau penganiayaan). Yang pasti ketika anggota kami datang ke lokasi, kondisi kornan sudah meninggal dunia," kata Nurozi kepada detikJabar.

Dari hasil penyelidikan sementara, sebelum korban ditemukan tewas, korban membonceng seorang temannya yang juga mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. "Ada teman korban, tapi masih menjalani perawatan. Jadi belum bisa kami mintai keterangan," ungkapnya Nurozi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra mengingatkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.

"Kita masih dalami, apakah ini Lakalantas (kecelakaan lalu lintas) atau ada perbuatan lain yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ucap Herman.

Herman mengatakan, jasad korban sudah dibawa ke RS Sartika Asih Bandung untuk dilakukan autopsi. Herman menyebut, autopsi dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian korban dengan meneliti luka-luka dan kondisi mayat korban.

"Iya diautopsi untuk itu (mengetahui penyebab kematian korban)," ujar Herman.

Pihaknya juga saat ini masih melakukan penyelidikan dengan mencari saksi dan bukti-bukti dalam kejadian ini. "Saksi dan bukti juga terus kami himpun, tapi kami tak ingin tergesa-gesa menyimpulkan penyebab korban. Kita masih dalami, apakah ini Lakalantas atau ada perbuatan lain yang mengakibatkan korban meninggal dunia," pungkasnya.

(wip/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads