Komandan, Jawara Kampung yang Hilang Nyawa di Tangan Pemuda

Jabar Sepekan

Komandan, Jawara Kampung yang Hilang Nyawa di Tangan Pemuda

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 04 Agu 2024 14:00 WIB
Polisi meringkus 2 pemuda mabuk yang bunuh jawara kampung di Bandung Barat
Polisi meringkus 2 pemuda mabuk yang bunuh jawara kampung di Bandung Barat. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Seorang jawara kampung di Kabupaten Bandung Barat kehilangan nyawanya karena terlibat keributan. Jawara kampung bernama Mumuh alias Komandan ini, tewas usai dikeroyok dua pemuda.

Komandan tewas pada Rabu (31/7/2024) lalu sekitar pukul 18.30 WIB di Kampung Cisalak, RT 01/03, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Komandan tewas di tangan Rian Mulyana (27) dan Haris Muhamad (18) yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Nama Komandan belakangan diketahui bukan nama panggilan saja. Mumuh memang dikenal sebagai jawara di kampung tempat tinggalnya. Karena itu, nama Komandan melekat pada pria 60 tahun tersebut. Hal itu juga dibenarkan oleh polisi dan tersangka Rian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya seperti itu pengakuan dari salah satu tersangka (preman di kampung tersebut)," kata Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho saat dikonfirmasi, Sabtu (3/8/2024).

"Ya dia itu jawara di kampungnya, jeger. Makanya saya enggak berani sebetulnya waktu itu," kata Rian beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Peristiwa pengeroyokan itu bermula saat Komandan bersama anaknya Deni Sapuloh alias Pangsit (32) mendatangi dua tersangka yang sedang nongkrong. Saat itu, Komandan meminta narkoba jenis sabu kepada tersangka yang sedang mabuk.

"Jadi dia itu awalnya minta sabu sama saya, padahal saya enggak pernah. Akhirnya dikasih air (minuman keras)," ucap Rian.

Mereka kemudian terlibat cekcok dan berujung pada aksi perkelahian dengan senjata tajam. Komandan dan anaknya membawa senjata berupa pedang, begitu juga dengan kedua tersangka.

"Nah kemudian dia (Pangsit) ngajak duel di lapangan sawah, ternyata dia datang sama bapaknya. Mereka waktu itu sudah bawa pedang (senjata tajam golok). Waktu itu juga saya bawa sajam buat bela diri," kata Rian.

Dalam perkelahian itu, Pangsit sempat kabur melarikan diri. Kedua tersangka kemudian berupaya mengejar Pangsit, namun Komandan menghalau langkah Rian dan Haris hingga keributan kembali berlanjut.

Ketika itulah, Rian dan Haris menyerang Komandan bertubi-tubi dengan senjata tajam. Akibatnya, Komandan mengalami luka di sekujur tubuh hingga akhirnya meninggal dunia.

"Akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam akhirnya korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit," ujar Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto, Kamis (1/8/2024).

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads