Polres Sukabumi Kota berhasil mengungkap keberadaan agensi pengepul talent yang dijadikan host live streaming berbalut pornografi. Agensi tersebut diketahui memiliki talent berjumlah 70 orang dengan nilai keuntungan mencapai miliaran Rupiah
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, agensi tersebut dimiliki oleh AB (32) yang kini sudah ditangkap bersama 2 orang lainnya, yakni FSF (28) sebagai host dan YPP (33) sebagai admin keuangan.
"Sampai saat ini agensi yang bernama AB sudah memiliki 70 talent yang aktif di salah satu aplikasi dan sudah berjalan kurang lebih satu tahun," kata Rita kepada awak media, Senin (29/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam melancarkan aksinya untuk merekrut talent, pemilik agensi menjanjikan bayaran kepada talent dengan jumlah beragam. Bayaran itu didapat dari hadiah yang diberikan penonton saat melakukan live streaming.
Adapun jumlah hadiahnya bervariasi, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp2,4 juta. Menurut Rita, perusahaan aplikasi live streaming itu mendapat keuntungan hingga Rp1,3 miliar per bulan dari total 70 talent yang mereka miliki.
Dari keuntungan itu, para talent hanya mendapat bayaran kisaran Rp1,8 juta. Sementara sisanya, dibagi oleh pemilik agensi dan admin dengan persentase 70-30 persen.
"Di mana perbulannya agensi saudara AB menampung pembayaran dari perusahaan aplikasi ke salah satu rekening bank milik AB sebesar kurang lebih Rp1.308.225.155 untuk pembayaran para talent. Besaran pembayarannya menyesuaikan dengan hasil gift yang didapatkan oleh para talent," jelasnya.
Di Kota Sukabumi, kata Rita, ada dua orang talent yang terdeteksi bergabung dengan agensi tersebut. Dari penelusuran yang dilakukan, para talent itu tidak pernah bertemu tatap muka dengan agensi dan hanya berkomunikasi secara virtual.
Rita menyebut, pemilik agensi akan melakukan seleksi lebih dulu kepada perempuan yang menjadi calon talent. Perempuan itu diminta bersedia untuk melakukan live streaming sambil membuka pakaian dan lainnya.
"Mereka hanya menggunakan aplikasi telegram sedangkan nomor telegram tersebut adalah nomor luar negeri. Kalau memang sudah ada kecocokan dari wajahnya, dari kesanggupan bahwa dia bar-bar untuk buka ini baru mereka masuk ke telegram melalui aplikasi telegram dan mereka menelepon dan diberikan per gift itu," jelas Rita.
Polisi saat ini masih terus mendalami kasus agensi live streaming pornografi itu. Rita mengungkapkan, pihaknya juga menyelidiki 69 talent lainnya di agensi AB. Menurut Rita, ada dugaan terdapat talent yang masih berusia di bawah umur.
"Pelaku lain talent lain kita masih pengejaran karena semua berjumlah 70 orang di bawah agensi se-Indonesia. Kami baru ketemu talent di Kota Sukabumi ini baru dua orang," katanya.
Selanjutnya, jika para pelaku sudah terungkap, Polres Sukabumi Kota akan meminta pemerintah untuk memblokir aplikasi live streaming tersebut.
"Kami akan lakukan penyelidikan dulu menangkap para tersangka, nanti kita daftarkan untuk dilakukan pemblokiran ke Kemenkominfo," tutup Rita.
(bba/mso)