Tutup Botol Saksi Bisu Miras Oplosan Perenggut 3 Nyawa Warga Tasik

Tutup Botol Saksi Bisu Miras Oplosan Perenggut 3 Nyawa Warga Tasik

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 15 Jul 2024 17:00 WIB
Barang bukti yang diamankan dari kasus miras oplosan maut di Bandung
Barang bukti yang diamankan dari kasus miras oplosan maut di Bandung (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Tiga orang pemuda di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia usai berpesta minuman keras (miras) oplosan. Dua diantara korban tewas merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sementara dua korban laonya masih menjalani perawatan medis di RSUD SMC Singaparna hingga Senin (15/7/24).

"Yah kami pastikan ada tiga meninggal dunia dua lagi masih ditangani tim medis. Dugaannya memang meminum minuman keras oplosan," kata AKP Ridwan Budiarta, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya pada detikJabar Senin siang (15/7/24).

Polisi mengamankan barang bukti bekas tutup botol alkohol, tutup botol air mineral hingga bekas kemasan minuman berenergi. Para korban yang berjumlah lima orang menenggak miras oplosan dengan campuran alkohol, air mineral serta minuman berenergi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil penyelidikan, miras ini dibeli secara online. Sementara peracik miras oplosan pria berinisial A diketahui meninggal.

"Jadi yang racik meninggal dunia, terus alkohol dibeli secara online. Kami amankan bekas tutup botol alkohol air mineral sampai bekas kemasan minuman berenergi," kata Ridwan Budiarta.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dua orang lainya masih menjalani perawatan medis dengan gejala pusing, sakit ulu hati serta kabur penglihatan. Keduanya berinisial W dan R asal Desa Cimanggu Kecamatan Puspahiang.

"Saya sakit ulu hati sama kabur aja penglihatan tapi udah membaik," kata R salah satu korban selamat.

Barang bukti yang diamankan dari kasus miras oplosan maut di BandungBarang bukti yang diamankan dari kasus miras oplosan maut di Bandung Foto: Deden Rahadian/detikJabar

Meski demikian keduanya sudah bisa berkomunikasi hingga dimintai keterangan polisi. Korban selamat mengaku menggelar pesta minuman keras bersama temannya yang berjumlah lima orang. Keduanya hanya menenggak sebagian kecil miras oplosan karena terlambat datang.

"Saya datang belakangan jadi gak banyak minum. enggak sebanyak temen yang meninggal. Kumpul aja sambil mabar sih," kata R.

Pihak Rumah sakit SMC belum bisa pastikan kadar dan kandungan alkohol dalam darah korban meninggal. Dugaan kematian karena keracunan alkohol berdasarkan keterangan kerabat dan teman korban serta hasil pemeriksaan fisik pasien oleh tim medis.

"Dari kita mah baru terduga keracunan alkohol ya. Berdasarkan wawancara dan hasil pemeriksaan fisik saja, oleh karena kita belum memiliki alat untuk membuktikan kadar/keberadaan kandungan alkohol dalam darah," kata dr Sudaryan kasie Pelayanan Medik RSU SMC Tasikmalaya.

(yum/yum)


Hide Ads