Noda Darah dan Perlawanan Lili Saat Dicekik Mati Sejoli di Sukabumi

Noda Darah dan Perlawanan Lili Saat Dicekik Mati Sejoli di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 04 Jul 2024 12:30 WIB
Sejoli pembunuh IRT di Sukabumi
Sejoli pembunuh IRT di Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Lili (50), seorang ibu rumah tangga asal Cianjur, tewas di tangan sejoli, yakni perempuan berinisial NAA (30) dan pria berinisial WS (35). Cekikan sabuk pengaman mobil di leher dan bekapan kain lap mengakhiri hidup korban.

Polisi sempat memperlihatkan sabuk pengaman tersebut pada Rabu (3/7/2024) kemarin. Ada bercak merah yang diduga darah, yang menodai benda tersebut. Meskipun muncul pengakuan dari sejoli bahwa itu darah korban, polisi tetap akan memeriksa bercak tersebut di laboratorium forensik.

"Ini adalah sabuk pengaman atau safety belt yang digunakan para tersangka untuk menjerat leher korban. Terdapat corak merah yang kami duga ini darah. Tentu akan kami periksa di labfor. Ini adalah lap yang digunakan untuk membekap korban," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo saat rilis Rabu (3/7/2024) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tony, para pelaku juga sempat berusaha menghapus barang bukti berupa noda merah tersebut dengan menggunakan sikat dan alat pembersih.

"Selain itu ini (menunjukkan alat pembersih) digunakan untuk menyikat jok kendaraan mereka, berusaha menghilangkan jejak darah yang menempel di kendaraan," ujar Tony.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalam pengakuan tersangka kepada penyidik Polsek Gegerbitung, bercak darah itu memang darah korban yang keluar dari hidung.

"Menurut keterangan tersangka, memang itu bercak darah, namun kita tetap untuk memastikan. Makanya kita ajukan untuk dicek di lab, kita akan memastikan apakah bercak di jok dan sabuk pengaman itu sama dengan darah korban," kata Kapolsek Gegerbitung, Iptu Bayu Sunarti, Kamis (4/7/2024).

Diketahui, peristiwa itu terjadi di tengah perjalanan dari Cianjur ke Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Gegerbitung, lokasi ditemukannya jasad perempuan malang itu. NAA berada di kemudi mobil sementara kekasihnya WS duduk di jok belakang.

"Awalnya, mencekik pakai tangan si tersangka WS, saat dicekik dan ditutup mulutnya dengan handuk, tersungkur korban bersandar ke jok (berusaha berontak). Setelah itu korban sempat bergerak, akhirnya tersangka NAA panik menggunakan sabuk pengaman, diikatkan di leher, dan menyuruh tersangka WS untuk menarik kencang," beber Bayu.

"Posisi NAA di atas badan korban, karena dia berada di depan awalnya, korban sempat mengeluarkan suara kesakitan namun tidak sampai histeris, hanya mengaduh kecil karena dibekap mulutnya. Pengakuan tersangka keluar darah dari hidung, kepala tidak mengeluarkan darah, hanya dari hidung dan mulut," pungkas Bayu.

Setelah memastikan korban tidak bernyawa, kedua pelaku kemudian merampas gelang, cincin, dan tas korban. Namun ternyata perhiasan tersebut hanyalah imitasi, dan uang yang ada di tas korban hanya sebanyak Rp 108 ribu. Hasil otopsi juga mempertegas penyebab kematian Lili, karena tersumbatnya jalan pernafasan perempuan tersebut.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads