Perampok Sadis yang Habisi Nyawa IRT di Garut Ditangkap!

Perampok Sadis yang Habisi Nyawa IRT di Garut Ditangkap!

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 23 Mei 2024 21:13 WIB
Ilustrasi penangkapan, ilustrasi borgol
Foto: Ilustrasi penangkapan (A.Prasetia/detikcom)
Garut -

Polisi menangkap seorang pria pelaku perampokan dan penganiayaan sadis yang membuat nyawa Neneng, seorang ibu rumah tangga asal Garut melayang.

"Sudah kita amankan. Sedang dalam perjalanan menuju Garut," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo kepada detikJabar, Kamis (23/5/2024).

Menurut informasi yang dihimpun detikJabar, tersangka yang beraksi seorang diri saat merampok dan menghabisi nyawa Neneng ini ditangkap di suatu daerah di Kalimantan Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, pelaku sedang dibawa ke Garut untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Sat Reskrim Polres Garut.

"Pelakunya satu," ucap Ari.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu asal Desa Cipangramatan, Cikajang, Garut bernama Neneng (43) ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya sendiri pada Kamis (9/5) malam lalu.

Neneng ditemukan tewas dengan keadaan mengenaskan di dalam toilet rumahnya. Jasadnya berlumur darah, dengan luka akibat benda tumpul di bagian kepala.

Kasus ini terungkap usai anak gadis Neneng, yang masih berumur 14 tahun melapor kepada warga setempat. Sang anak laporan, bahwa ibunya dibunuh seorang perampok yang menyatroni rumah.

Aksi perampokan yang mengiringi kematian Neneng ini, kemudian diperkuat dengan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan polisi. Polisi menemukan fakta bahwa motor milik Neneng hilang.

Aksi perampokan berujung tewasnya Neneng ini, menjadi topik perbincangan di kalangan warga Garut selama hampir sepekan setelah kejadian. Sebab, aksi ini tergolong sadis.

Selain Neneng, sang anak yang berumur 14 tahun tadi juga, diketahui disiksa oleh pelaku. Gadis SMP itu diketahui babak belur dihajar maling tersebut.

Beruntung nyawanya bisa diselamatkan setelah buru-buru dibawa ke puskesmas oleh tetangganya. Setelah terungkap ke publik, kasusnya kemudian membetot perhatian berbagai pihak.

Pemda Garut kemudian mengalihkan perawatan anak Neneng ke RSUD dr. Slamet, dan menanggung semua biayanya. Di sisi lain, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Tasikmalaya juga turun tangan, memberikan trauma healing kepada korban.




(dir/dir)


Hide Ads