Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman mengatakan, kasus ini jingga sekarang masih dalam penyelidikan. Polisi masih memburu pelakunya yang saat itu nekat melakukan aksi perundungan sembari disiarkan langsung di medsos.
"Masih pencarian yang diduga pelaku. Identitas diduga pelaku sudah dapat, korban dan saksi-saksi sudah diperiksa," katanya saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp, Senin (29/4/2024).
Polrestabes Bandung pun memberikan ultimatum kepada pelaku. Polisi meminta pelaku supaya segera menyerahkan diri.
"Imbauan kami, bagi yang diduga pelaku agar segera menyerahkan diri dengan kesadaran. Karena sampai kapanpun, kami akan melakukan pengejaran terhadap yang diduga pelaku," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi perundungan terhadap bocah di bawah umur kembali terjadi di Kota Bandung. Bahkan aksi perundungan itu sempat disiarkan secara langsung di media sosial.
Dilihat detikJabar dari video yang beredar, terdapat dua pelaku yang melakukan perundungan terhadap seorang bocah. Pelaku juga melakukan aksi kekerasan dengan memukul kepala korban.
Dengan berbahasa Sunda, para pelaku meminta korban membuka aplikasi WhatsApp di sebuah smartphone. Namun, karena menganggap melawan, pelaku langsung memukul korban menggunakan botol dan membuat korban menangis kesakitan.
Sementara pada video lainnya, pelaku mengaku punya paman yang merupakan seorang jenderal. Dia juga dengan lantang mengatakan, tidak takut berurusan dengan hukum dan siap untuk dibui (penjara).
Informasi dihimpun, aksi perundungan tersebut terjadi di daerah Mekarwangi, Kota Bandung. Polisi pun turun tangan menangani kasus tersebut.
(ral/yum)