Fakta-fakta Tukang Kebun Bunuh dan Kubur Didi di Dalam Rumah

Fakta-fakta Tukang Kebun Bunuh dan Kubur Didi di Dalam Rumah

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 17 Apr 2024 08:30 WIB
Penampakan Lubang tempat Didi dikubur.
Penampakan lokasi Didi dikubur. Foto: Istimewa
Bandung -

Warga yang tinggal di Kompleks Bumi Citra Indah 1, RT 06/13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digegerkan dengan penemuan mayat yang dikubur di dalam rumah dan ditutup rapi dengan keramik berwarna putih.

Mayat tersebut, adalah pemilik rumah bernama Didi Hartanto yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Korban tewas dibunuh pria yang berprofesi sebagai tukang kebun dan tukang bersih-bersih.

Jasad korban berhasil dievakuasi Inafis Satreskrim Polres Cimahi dan dibawa langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung untuk dilakukan autopsi, Selasa (16/4/2024). Berikut 5 fakta pembunuhan Didi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didi Sempat Dilaporakan Hilang

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan terungkapnya penemuan jasad yang dikubur tersebut berawal dari laporan kehilangan dari keluarga korban.

"Awalnya informasi kehilangan yang kita terima karena korban tidak bisa dihubungi keluarga. Kemudian kita lakukan pemeriksaan. Namun ada hal yang janggal," kata Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

Informasi korban dikubur di dalam rumah, diketahui setelah polisi lakukan serangkaian penyelidikan termasuk memeriksa orang terakhir yang bertemu dengan Didi.

"Kemudian setelah serangkaian penyelidikan ke keluarga korban dan didapat identitas seseorang yang dicurigai sebagai pelakunya, kita dapat fakta bahwa korban dikubur di dalam rumah tersebut," ujar Aldi.

Kronologi Korban Dinyatakan Hilang

Kronologi kasus ini terungkap saat pihak keluarga melaporkan kehilangan korban pada 30 Maret lalu ke Polres Cimahi. Keluarga sendiri sudah tidak bertemu dengan korban selama satu pekan atau pada 23 Maret.

"Jadi 30 Maret kami menerima kehilangan orang inisial D. Dari situ, kami membentuk tim, mencari tahu apakah korban hilang karena hal yang wajar atau tidak wajar," ungkapnya.

Dari situ, tim khusus yang dibentuk mencari korban hilang itu tidak menemukan petunjuk perihal hilangnya korban setelah melakukan olah TKP dan memeriksa CCTV.

"Rekaman CCTV di sekitar TKP nihil karena sudah tidak tersimpan, memang waktu kejadiannya sudah agak lama. Namun terdapat kejanggalan adanya seprai spring bed yang terpotong," ucap Aldi.

Lalu pada hari, 7 April 2024 didapat identitas seseorang yang bernama Ijal (31). Ijal diketahui merupakan pekerja serabutan yang biasa membantu bersih-bersih taman dan membantu warga di kompleks tersebut. Setelah korban dilaporkan menghilang, Ijal juga turut menghilang.

Pelaku Ambil Harta Korban dan Kabur ke Jakarta

Mengetahui Ijal sama-sama hilang, polisi pun mencari keberadaan Ijal ke rumahnya. Kepada keluarga Ijal kabur bahkan sempat juga mengancam keluarganya supaya tidak membocorkan keberadaannya.

Dari keterangan keluarga pelaku juga membawa motor milik korban kemudian disimpan di rumah kontrakan orang tua mereka. Lalu pada 10 April, didapat informasi bahwa Ijal menghubungi saudaranya bahwa Didik sudah meninggal dunia.

"Si Ijal ini lalu menyerahkan satu buku sertifikat Hak Guna Bangun dan akta jual beli tanah atas nama korban," ujar Aldi.

Empat hari setelah Lebaran, Polisi berhasil menemukan keberadaan Ijal di Jakarta, bamun masih sempat kabur-kaburan dan di hari kelima setelah Lebaran Ijal berhasil ditangkap.

"Baru Senin 15 April 2024, diketahui keberadaan Ijal sudah berpindah ke wilayah Cipeuyeum, Cianjur. Setelah dilakukan penyelidikan berhasil diamankan," ucapnya Aldi.

Dipukul Besi hingga Dikubur di Dalam Rumah

Setelah menjalani pemeriksaan, Ijal mengakui jika dia membunuh korban dan menguburnya di dalam rumahnya. Ijal kemudian menunjukkan pada polisi lubang tempat ia mengubur korban.

Ijal mengaku membunuh korban menggunakan pipa besi. Ia kemudian menunggu korban selama beberapa jam, memastikan korban tewas.

"Lokasi korban dikubur kemudian ditunjukkan Ijal. Jadi dia menggali lubang itu setelah membunuh korban pada tanggal 23 Maret malam hari. Upaya penguburan korban itu dia lakukan selama 7 jam. Memang niatnya menghilangkan bukti kejahatannya," tuturnya.

Didi Dibunuh gegara Honor

Ijal kini mendekam di rumah tahanan Polres Cimahi dan harus mempertangungjawabkan perbuatannya akibat membunuh Didi secara sadis.

Dir Reskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan mengatakan, pelaku menghabisi nyawa korbannya karena sakit hati usai menagih uang kerja selama dua hari, namun tak kunjung dibayarkan.

"Jadi pelaku ini menagih uang kerja dia selama dua hari sebesar Rp 300 ribu. Tapi tidak dibayarkan, maka langsung dibunuh. Kemudian mengambil barang berharga korban," terang Surawan di lokasi kejadian.

Barang berharga milik korban yang dibawa kabur pelaku yakni dua unit motor. Satu unit motor dijual, sementara satu motor lainnya disembunyikan di rumah orangtua pelaku.

"Kemudian dia mengambil sertifikat rumah dan handphone milik korban. Tapi untuk motif sebenarnya apa, masih kita dalami lebih lanjut," kata Surawan.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads