Didi Hartanto (42), warga Kompleks Bumi Citra Indah, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tewas mengenaskan.
Didi tewas dibunuh Ijal (31), pekerja serabutan yang sering ia mintai tolong. Nyawa Didi dihabisi oleh Ijal pada 23 Maret malam, lalu jasadnya dikuburkan di dalam rumah. Lubang tempat Didi dikuburkan ukurannya kecil, hanya 80 sentimeter dengan kedalaman 50 sentimeter.
Tak pelak, kabar itu menggegerkan warga setempat. Warga tak menyangka dua orang yang mereka kenal, berselisih hingga berujung hilangnya nyawa salah satu di antaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mata warga, sosok korban memang dikenal tak terlalu sering bersosialisasi. Ia sibuk bekerja sebagai pegawai honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandung.
"Belum lama, sekitar 3 tahunan tinggal di sininya. Memang kata tetangga di dekat rumahnya dia jarang keluar, terus ke warung saya juga seingat saya enggak pernah belanja," kata Parno, tetangga korban saat ditemui, Selasa (16/4/2024).
Sementara sosok Ijal yang menghabisi nyawa Didi, kata Parno, dikenal sebagai orang baik yang tak neko-neko. Pria tersebut bekerja serabutan, namun sering dimintai tolong oleh warga kompleks tersebut tak cuma oleh korban.
"Dia nggak pernah macam-macam, baik kok orangnya. Jadi suka bantu-bantu warga, kadang bersih-bersih, betulin bangunan rumah yang rusak, terakhir ketemu juga saya tebang pohon dia yang nawarin buang sampahnya. Ya kaget bisa sampai begitu," kata Parno.
Awalnya ia hanya mendengar jika korban Didi menghilang selama beberapa hari. Hingga ada rekan kerja hingga keluarga Didi yang datang berulang kali ke rumah tersebut untuk mencari petunjuk keberadaan Didi.
"Jadi waktu itu dari kantornya Pak Didi datang, mereka ngecek karena sudah empat hari enggak masuk kerja. Takutnya sakit, kebetulan beliau kan tinggal sendiri belum menikah. Keluarganya juga datang, tanya warga di sini, tapi memang kita nggak ada yang tahu dia kemana," kata Parno.
Ia dan warga lainnya sempat melihat jika Didi terakhir kali bertemu dengan Ijal. Di saat Didi menghilang, warga juga heran Ijal turut menghilang.
"Jadi kita juga sempat mikir ada apa, kok Pak Didi enggak ada terus Ijal juga enggak ada. Cuma kan enggak bisa curiga sembarangan kalau enggak ada bukti," kata Parno.
Ternyata kecurigaan ia dan warga lainnya terbukti. Didi menghilang setelah dihabisi nyawanya oleh Ijal. Sementara Ijal menghilang setelah menghabisi nyawa Didi.
Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengatakan jika pelaku menguburkan korbannya di dalam rumah untuk menghilangkan jejak.
"Kenapa dikubur di dalam rumah? Itu untuk menghilangkan jejak, karena sangat rapi sekali penguburannya. Keluarga sempat mencari korban, tapi tidak ada tanda korban dikubur di sini," kata Aldi.
Jasad Didi akhirnya dievakuasi pada pukul 11.30 WIB. Bau busuk menyeruak dari kantong mayat yang digotong oleh Tim Inafis Polda Jawa Barat dan Polres Cimahi. Jasad Didi kemudian dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi.
(mso/mso)