Tatapan Mata Dibayar Nyawa

Jabar X-Files

Tatapan Mata Dibayar Nyawa

Faizal Amiruddin - detikJabar
Sabtu, 13 Apr 2024 07:00 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Tasikmalaya -

Sabtu 9 September 2023 dini hari, sesosok mayat anak muda ditemukan di bawah jembatan Sungai Ciloseh, Jalan Letnan Harun, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Kondisinya mengenaskan, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka robek akibat sabetan senjata tajam.

Belakangan diketahui pemuda nahas itu adalah Fajar Muhamad Nuralam (26) alias Ajay, warga Kampung Kebon Tengah, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Ajay tewas di tangan seterunya Rangga Candra Kiawan alias Gaga, dalam perkelahian bersenjata tajam.

Yang membuat miris, pemicu perkelahian mereka ternyata akibat masalah sepele, sekedar saling tatap mata. Egoisme kawula muda dan pengaruh minuman keras diduga memicu Ajay dan Gaga, sepakat memilih perkelahian sebagai penyelesaian. Meski pada akhirnya yang kalah menjadi abu yang menang menjadi arang. Ajay meninggal dunia dan Gaga harus mendapat vonis 7 tahun penjara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi serta fakta persidangan terungkap, kasus ini berawal pada Minggu (3/9/2023) dini hari atau sepekan sebelum perkelahian di jembatan. Waktu itu Gaga baru saja mengisi bensin di SPBU dekat terminal bus Indihiang. Gaga kemudian berpapasan dengan empat pemuda yang menumpang 2 sepeda motor. Salah seorang dari 4 pemuda itu tiada lain Ajay.

Waktu itu Gaga merasa keempat pria itu menatap kepadanya dengan tajam. Sehingga Gaga bereaksi kepada keempat orang itu dengan berteriak memberi teguran dengan dibumbui kata makian. Namun aksi Gaga saat itu tak dihiraukan oleh Ajay dan ketiga temannya.

ADVERTISEMENT

Gaga pun akhirnya berniat pulang. Tapi saat melintas di Jalan Mang Koko, Gaga menyadari bahwa Ajay dan temannya mengejar dan menyuruh dia berhenti. Cekcok mulut tak bisa terhindarkan antara Gaga versus Ajay serta ketiga temannya.

Kegaduhan itu akhirnya mengusik warga, anak-anak muda yang sedang bertengkar itu dibubarkan oleh petugas ronda. Namun rupanya sebelum bubar, Gaga sempat meminta nomor ponsel Gibran, yang tak lain teman Ajay.

Setelah sampai rumah masing-masing, Gibran diketahui menghubungi Gaga dan mengajak bertemu kembali malam itu juga. Tapi Gaga menolak dan mengajak bertemu esok hari, meski nyatanya janji bertemu itu tak terjadi.

Sepekan kemudian atau Sabtu tanggal 9 September 2023 sekitar jam 01.30 WIB, Gaga berkumpul bersama teman-temannya. Salah seorang dari mereka ada yang bernama Andi Rustandi alias Cangik. Mereka berkumpul di daerah Paseh Kota Tasikmalaya, kumpulan itu diwarnai juga oleh pesta miras jenis ciu.

Obrolan kemudian mengarah kepada konflik yang dialami Gaga sepekan lalu. Gaga bertanya kepada teman-temannya ikhwal sosok Gibran. Obrolan ini kemudian direspons oleh Cangik dengan emosional, dia mengajak untuk menemui Gibran saat itu juga.

Bahkan Cangik yang menelepon langsung Gibran dengan menggunakan ponsel Gaga. Di ujung telepon, Gibran tak kalah gertak. Kedua kubu anak muda ini janjian untuk bertemu di sekitar Jembatan Ciloseh, Jalan Letnan Harun.

Selanjutnya Gaga, Cangik dan teman-temannya bergerak menuju tempat yang disepakati. Tapi saat itu Gaga memutuskan untuk pulang dulu mengambil celurit, sementara teman-temannya menunggu di sekitar Simpang Empat Gunung Tujuh, sekitar beberapa ratus meter dari jembatan lokasi pertemuan.

Setelah membawa celurit sepanjang 70 cm itu, Gaga dan Cangik kemudian menunggu di sekitar Jembatan Ciloseh. Tak lama berselang Gibran dan Ajay datang ke lokasi itu, posisi keduanya terpaut sekitar 3 atau 4 meter. Gaga langsung menghampiri Gibran dan Ajay yang baru datang. Sementara Cangik masih duduk di sepeda motor.

Belum sempat mereka berkata-kata, Gaga langsung mengeluarkan celurit yang dibawanya. Melihat itu Gibran ketakutan dan mengajak Ajay untuk lari menyelamatkan diri.

Gibran sudah ambil langkah seribu ke arah terminal, sementara Ajay untuk sesaat masih bertahan. Sejurus kemudian Ajay diduga baru menyadari jika Gaga membawa celurit. Ajay akhirnya ikut melarikan diri, namun nahas kakinya tersandung hingga terjatuh.

Dalam posisi Ajay jatuh dengan posisi badan miring ke kanan, Gaga mendekatinya lalu mengayunkan celurit dan membacok bagian tubuh Ajay secara acak setidaknya 5 kali.

Usai momen mengerikan itu, Gaga berniat kabur menuju Cangik yang masih berada di sepeda motor. Tapi Gaga malah menabrak sepeda motor Ajay sampai dia terjatuh.

Di sisi lain Ajay yang sudah berlumuran darah akibat bacokan celurit ternyata masih bisa bangkit. Ajay berusaha meringkus Gaga yang sama-sama baru bangkit setelah terjatuh.

Ajay meringkus atau memeluk badan Gaga dari belakang. Karuan Gaga meronta berusaha melepaskan diri. Celurit terlepas dari tangan Gaga, sehingga untuk melepaskan diri dari sergapan Ajay, Gaga sempat memukuli wajah Ajay.

Tapi Ajay tak menyerah, dalam satu kesempatan dia berhasil mendorong Gaga hingga terjatuh ke jurang bawah jembatan. Tapi sebelum terjatuh, tangan Gaga berhasil menarik baju Ajay. Akhirnya Gaga dan Ajay terjatuh ke bawah jembatan.

Sementara di atas jembatan Gibran dan Cangik sudah kabur. Warga yang melintas mulai heboh dan bertanya-tanya ikhwal keributan itu. Tak lama polisi datang dan menemukan Ajay dalam kondisi meninggal dunia. Kala itu untuk mengevakuasi tubuh Ajay dari dasar jurang, polisi melibatkan tim BPBD. Polisi juga langsung melakukan olah TKP awal meski suasana masih gelap.

Gaga Bersembunyi di Sungai dan Kabur ke Semarang

Di sisi lain usai terjatuh ke dasar jurang bersama Ajay, Gaga rupanya masih bisa bangkit. Dia kesulitan untuk kembali ke atas jembatan, apalagi dia juga khawatir karena sudah ada kerumunan warga dan polisi berdatangan.

Gaga akhirnya berlari dan bersembunyi di rimbun tepian sungai, di belakang bangunan rumah warga. Setelah suasana sepi dan polisi tak terlihat di atas jembatan, Gaga kemudian kabur menuju rumah Aang, salah seorang temannya di daerah Leuwidahu.

Di rumah kawannya itu, Gaga menyuruh temannya yang lain untuk menggadaikan sepeda motor miliknya. Akhirnya didapat uang Rp 2,8 juta yang kemudian dijadikan bekal untuk melarikan diri. Saat itu Gaga meminta bantuan temannya untuk diantar ke pool bus Budiman untuk kabur ke Semarang Jawa Tengah. Untuk sementara waktu Gaga lolos.

Sementara itu kematian Ajay tentu saja menorehkan luka mendalam bagi keluarganya. Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di RSUD dr Slamet Garut, Ajay mengalami luka-luka yang cukup serius.

Tim medis menemukan memar pada daerah punggung telapak kaki akibat kekerasan tumpul serta luka terbuka tepi rata pada daerah bahu, bokong, paha, tumit, jari tangan dan punggung kaki. Kemudian ada luka tusuk pada daerah punggung yang menembus paru-paru sebelah kiri, sehingga terjadi perdarahan pada rongga dada akibat kekerasan benda tajam. Luka inilah yang menjadi penyebab kematian Ajay.

Cangik Diamankan, Gaga Diburu

Aparat Satreskrim tentu saja langsung bergerak sesaat setelah menerima informasi adanya kejadian itu. Dalam waktu hitungan jam polisi berhasil mengurai kasus itu. Cangik dan Gibran yang saat itu menemani korban Ajay dan pelaku Gaga berhasil diamankan. Dari para saksi ini polisi berhasil menemukan benang merah, termasuk keberadaan Gaga yang sedang dalam pelarian.

Akhirnya pada Rabu (20/9/2023) dini hari Gaga menyerah, diduga tak kuat menjalani hidup dalam pelarian. Dia pulang ke rumah dan akhirnya diserahkan ke polisi oleh keluarganya.

Saat dihadirkan di hadapan wartawan Gaga terlihat lesu dan sering menundukan wajah. Dia mengakui semua perbuatannya, meski dia sedikit memberikan pembelaan dengan berkilah bahwa korban terus menantang dirinya.

"Saya ditantang terus, udah saya diemin, dia nya neleponin terus," kata Gaga.

Dia membenarkan bahwa penyebab perselisihan dia dengan korban hanya karena saling tatap, tak ada persoalan lain yang sekiranya mendasar. "Iya nggak ada (penyebab lain)," kata Gaga.

Ikhwal celurit yang digunakan untuk menghabisi korban, Gaga mengakui bahwa senjata itu memang miliknya. Sengaja dia bawa dulu dari rumah, sebelum menemui korban. Gaga mengaku celurit itu sebelumnya dijadikan pajangan di rumah atau hiasan dinding. "Iya celurit (bawa) dari rumah, itu mah emang buat pajangan aja di rumah," kata Gaga.

Penampakan celurit itu sendiri cukup seram dan tampak berbahaya, meski sedikit artistik karena ada ukiran di bagian bilah besi dan gagang kayunya. Ukuran senjata berbahan logam kuning itu cukup panjang, sekitar 70 sentimeter.

Sementara itu polisi yang masih tak habis fikir dengan kebrutalan dan kenekatan Gaga, mencoba menanyakan langsung kepadanya. Gaga berkilah saat itu dia sedang dalam keadaan mabuk. "Pengaruh alkohol pak," singkatnya. Akhirnya Gaga dan Cangik ditetapkan tersangka oleh polisi lalu diseret ke meja hijau Pengadilan Negeri (PN)Tasikmalaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Setelah menjalani proses persidangan, akhirnya pada Kamis 18 Januari 2024 PN Tasikmalaya menjatuhkan vonis penjara selama 7 tahun kepada Gaga.

"Menyatakan terdakwa Rangga Candra Kiawan alias Gaga bin Dedi Rohayadi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "penganiayaan yang direncanakan terlebih dahulu yang mengakibatkan mati" sebagaimana dalam dakwaan tunggal melanggar Pasal 353 ayat 3 KUHP. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 7 tahun penjara," demikian putusan PN Tasikmalaya dikutip dari laman resminya.

Sementara itu terhadap Cangik, PN Tasikmalaya menjatuhkan vonis penjara selama 5 tahun atas keterlibatannya dalam kasus tersebut.

"Menyatakan Terdakwa Andi Rustandi alias Cangik Bin Eutik Karna telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, Membantu melakukan penganiayaan yang direncanakan terlebih dahulu yang mengakibatkan mati" sebagaimana dalam dakwaan tunggal melanggar Pasal 353 ayat (3) jo. Pasal 56 ke-1 KUHP. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 5 tahun penjara," demikian kutipan putusan PN Tasikmalaya.

Jabar X-Files merupakan rubrik khas detikJabar yang menyajikan beragam kejadian kriminal atau kejadian luar biasa yang pernah menyita perhatian publik.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads