Rival Afandi, pemuda berusia 21 tahun asal Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mengarang cerita dibacok geng motor. Ceritanya itu diperkuat dengan luka di telapak tangan kanannya.
Polisi sempat terkecoh, namun setelah melakukan penyelidikan cerita sebenarnya asal luka itu pun terungkap. Lalu apa alasan Rival sengaja mengarang cerita sampai akhirnya terungkap oleh polisi?
"Bela adik tea ningan pak, nyaah kanu jadi adik (Membela adik, sayang ke adik)," lirih Rival kepada detikJabar, Rabu (10/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rival mengaku sengaja menghalangi ayunan celurit adiknya yang mengarah ke salah seorang warga. Dia khawatir adiknya harus berurusan dengan hukum karena aksi kekerasan tersebut.
"Masa adik saya masuk penjara, biar saya yang tanggung jawab, saat mau sabet celurit saya tangkis," ucapnya.
Peristiwa teror geng motor memang terjadi pada Senin (8/4) malam itu. Bahkan Rival dan sejumlah temannya sempat terlibat bentrok. Namun setelah kejadian ada warga yang menegur Rival cs yang memantik kemarahan sang adik.
"Kejadian geng motornya betul, ribut. Salah saya begitu, saya mengaku salah. Saya minta maaf ke pak polisi, ke masyarakat itu saya lakukan untuk bela adik," pungkasnya.
Sebelumnya, kisah Rival Afandi yang mengaku sebagai korban pembacokan gerombolan geng motor berbendera Amerika terungkap oleh polisi yang ternyata cerita itu palsu. Pemuda 21 tahun itu ternyata mengarang cerita dan memberikan keterangan palsu kepada polisi terkait peristiwa yang menimpanya.
Diketahui, Unit Reskrim Polsek Palabuhanratu dan Unit 1 Tindak Pidana Umum (Tipidum) Satreskrim Polres Sukabumi melakukan penyelidikan usai kejadian tersebut, sampai akhirnya polisi akhirnya mengungkap fakta sebenarnya.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan TKP, beberapa saksi kita mintai keterangan di TKP kemudian diperoleh fakta bahwa awalnya si korban mengaku dibacok oleh kelompok geng motor ternyata dia terluka oleh adiknya sendiri," kata Ipda Sapri, Kanit Pidum Satreskrim Polres Sukabumi saat ditemui detikJabar di Polsek Palabuhanratu.
Menurut Sapri, adik dari Rival diketahui terlibat cekcok dengan warga di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Saat itu, korban berusaha menghalangi adiknya yang akan membacok warga, Rival menahan sabetan celurit adiknya.
"Memang adiknya ini, hasil keterangan saksi, adiknya mau melukai warga sekitar saat merasa terganggu mereka ini melakukan tawuran, saat terganggu adiknya si korban mau melukai warga tapi si korban menghalangi adiknya hingga terluka," ujar Sapri.
"Awalnya memang keduanya mengaku bahwa dilukai oleh lawan geng motor. setelah kita crosschek si korban kemudian adiknya dan beberapa kawan mereka dia diketahui terluka oleh adiknya sendiri," sambung Sapri menjelaskan.
(sya/dir)