FF merupakan warga Kampung Cikaret, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Keluarga kakaknya membuka usaha jasa weddding untuk make-up pengantin, dekorasi hingga tata rias.
Tepat pada Minggu (10/3/2024) malam, dia bersama ayah dan kakaknya berniat untuk menagih utang. Pasalnya sudah lewat hari H acara pernikahan, pembayaran jasa wedding tersebut belum dilunasi pelaku.
"Sampai di janji hari H mau pelunasan juga nggak. Habis selesai acara dia menjanjikan lagi sampai bikin pernyataan seminggu mau pelunasan ternyata tidak, cuman ngasih Rp 1,5 juta terus gadai motor Rp 3 juta terus nambah lagi Rp 1 juta," kata ayah korban inisial S (49) kepada detikJabar, Selasa (12/3/2024).
"Pas hari itu, malamnya kejadian, kan mau ngambil uang yang sisa Rp 8.450.000 datang sama saya sebagai orang tuanya. Tapi anak saya (korban) datang ke rumah pelaku duluan. Katanya mau dilihat dulu ada tamu atau tidak, biasanya kalau kita yang datang pasti ngumpet," sambungnya.
Setelah dicek, ternyata kedua orang tua pengantin baru itu terlihat ada di dalam rumah. Sekitar 10 menit kemudian, salah satu keluarga pelaku keluar dan berbincang dengan korban dan berbohong jika orang tua pengantin tidak ada di rumah.
"Bincang-bincang sebentar, anak saya bilang 'nggak usah diumpet-umpetin soalnya saya tahu abah sama bunda ada. Kita ngobrol aja, musyawarah sama abah saya gimana baiknya, solusi jalan terbaiknya'. Lama 15 menit si pelaku datang, masuk ruang tamu," ucapnya.
Saat bertemu korban, pelaku berinisial HD (58) tiba-tiba menarik korban sambil menyuruh agar berbicara halus dan mengancam akan memukul menggunakan asbak rokok. Beruntung peristiwa itu dapat dicegah oleh orang tua korban.
Perbincangan persoalan utang piutang pun berlanjut. Dari total pembiayaan Rp 21 juta, sisa utang yang belum dilunasi sebesar Rp 8,4 juta. Terduga pelaku, kata S, berkomitmen akan melunasi utangnya dalam kurun waktu 15 hari.
Namun hal itu tidak disetujui oleh E (30) yang merupakan menantu sekaligus pemilik jasa wedding. E menginginkan uangnya untuk dilunasi dalam waktu sepekan.
Suasana pun semakin memanas. S mengatakan, sempat terjadi percekcokan hingga terduga pelaku HD beberapa kali berupaya melakukan pemukulan.
"Terakhir pas E ngomong itu si pelaku panas, ngambil gelas besar yang ada airnya, mungkin mau disiramin ke E, tiba-tiba sebelum disiramin nggak jadi, terus masuk anak saya (korban) dia nanya ada apa? Pas bilang gitu si pelaku nyamperin dan langsung mukul pakai gelas itu," katanya.
Melihat kondisi itu, S langsung menyelamatkan kedua anaknya karena khawatir pelaku akan melakukan penyerangan kedua. Terlebih, di tangannya masih ada serpihan beling dari gelas yang dipukul kepada kepala korban.
"Begitu kejadian (pemukulan menggunakan gelas kaca) darah keluar terus, anak langsung dibawa ke RS mau bikin visum. Saat itu juga kita buat laporan polisi," sambungnya.
Hingga saat ini, terduga pelaku HD (58) masih melarikan diri. S berharap, pelaku segera ditangkap dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Pengen pelaku ditangkap dulu. Dia orang tua dari mempelai pengantin laki-laki," tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Cikole Kompol Cepi Hermawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Kita sedang melakukan pencarian pelaku inisial HD dan tidak terlepas minta bantuan Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota," kata Cepi. (sud/sud)