Modus Survei, Oknum Pegawai Leasing Cabuli Anak Debitur di Sukabumi

Modus Survei, Oknum Pegawai Leasing Cabuli Anak Debitur di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 07 Mar 2024 18:40 WIB
Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence
Ilustrasi kekerasan seksual (Foto: iStock)
Sukabumi - Seorang anak perempuan berusia 13 tahun asal Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban pencabulan hingga percobaan pemerkosaan. Perbuatan tak senonoh itu diduga dilakukan oleh seorang pegawai leasing saat mendatangi rumah korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada 27 Februari 2024 lalu. Korban menceritakan pengalaman buruknya kepada orang tua dan kakaknya.

Kakak korban berinisial FA (31) menceritakan awal mula peristiwa dugaan pencabulan hingga percobaan pemerkosaan itu terjadi pada adiknya. Dia mengatakan, mulanya sang ayah mengambil motor kredit di salah satu perusahaan leasing.

Kemudian pada 23 Februari 2024, motor tersebut diantarkan oleh pegawai leasing ke rumahnya. Selang empat hari kemudian, tepat pada 27 Februari 2024 tiba-tiba datang seorang pegawai leasing ke rumah.

"Saurna bade survei kadua, survei kadua dalam rangka naon kitu kan motor tos dongkap, survei naon deui kitu, saya oge teu pati kaharti (katanya mau survei kedua, survei kedua dalam rangka apa kan motor sudah datang, survei apalagi gitu, saya juga tidak mengerti)," kata FA kepada detikJabar, Kamis (7/3/2024).

Lebih lanjut, korban ternyata sendiri di dalam rumah. Sedangkan orang tuanya sedang bekerja. Berdasarkan penuturan korban kepada kakaknya, pegawai leasing itu beberapa kali melakukan pencabulan hingga percobaan pemerkosaan.

"Berhubung di rumah ayana ngan ukur rai wungkul isteri nyalira nyaeta percobaan pemerkosaan tea. Teu lami aya rai anu pameget pulang asa kagareuwahkeun, ereun langsung pulang. Langsung rai teh wartos ka ibu ka bapak (berhubung di rumah hanya ada adik perempuan sendiri ya itu percobaan pemerkosaan. Nggak lama ada adik laki-laki saya pulang lalu kepergok, berhenti langsung pulang. Langsung adik cerita ke ibu ke bapak)," ujarnya.

FA mengatakan, saat itu juga mereka langsung membuat laporan ke Polres Sukabumi Kota. Usai peristiwa tersebut, adiknya menunjukkan perilaku yang berbeda sampai tak ingin masuk sekolah.

"Tah eta teh pertama-pertamana teu sakola tapi ayeuna tos biasa deui sakola terus kitu deui. (Pertama-pertamanya nggak masuk sekolah tapi sekarang sudah biasa lagi sekolah lalu gitu lagi)," ucapnya.

"Kalau saya pribadi mah tidak faham hukum tapi yang namanya adik digitukan tidak bisa diterima. Kami mengikuti prosedur hukum yang sepantasnya aja sesuai Undang-undang yang ada. Di samping itu kan terutama ibu di luar negeri, khawatir jadi tekanan batin," sambungnya.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun membenarkan terkait peristiwa tersebut. Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum korban.

"Ada (laporan) dan hari ini baru dilaksanakan visum," kata Bagus.

Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota Ipda Yayat menambahkan, pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku yang merupakan pegawai leasing. Akan tetapi, proses hukum menunggu hasil visum korban di RSUD Sekarwangi

"Ada (laporan pencabulan) sama leasing, jadi ceritanya bapaknya lagi ngojek terus datang ke rumahnya leasing setelah itu ada anaknya. Datang keluarganya (kakak laki-lakinya) langsung cabut (kabur). Laporan cuma penanganannya belum karena kita tunggu visum dulu," kata Yayat.

"Terduga pelaku ada informasi tapi kita periksa dulu saksi. Hasil visum nanti dikasih tahu sama dokternya, nggak bisa ditentukan tergantung banyak atau tidaknya yang diperiksa," tutupnya. (yum/yum)



Hide Ads