Warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung resah dengan adanya peredaran obat-obatan hingga dugaan aktivitas prostitusi di wilayahnya. Mereka meminta polisi untuk memberantas penyakit masyarakat tersebut.
Hal itu disampaikan oleh warga bernama Wanda saat bertemu dengan jajaran Polresta Bandung di Aula Desa Tanjungsari, Jumat (1/3/2024). Wanda yang merupakan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Tanjungsari itu mengaku kerap mendapat keluhan dari masyarakat.
"Kita masyarakat semua sudah tahu di sana diduga banyak peredaran obat-obatan, termasuk transaksional PSK," ujar Wanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wanda, aktivitas tersebut diduga sudah terjadi sejak lama. Dia mengaku kesulitan dalam menangani permasalahan tersebut.
"Paling fokus adalah permasalahan yang susah selesai-selesainya sudah hampir 30 tahun lebih. Yaitu permasalahan sosial yang terjadi di sepanjang bekas rel yang ada di daerah sini. Kita ingin membuat perdes tentang itu, tapi susah dengan banyaknya kasus tersebut," katanya.
Menurutnya kenakalan remaja yang ada di wilayahnya kerap bersumber dari tempat tersebut. Menurutnya, ada beberapa anak remaja yang nekat patungan demi menyewa wanita di lokasi tersebut.
"Kami pernah mendengar kasus anak-anak remaja di sana patungan Rp 20 ribu, atau Rp 50 ribu, dan lain-lain untuk membayar suatu cewek melakukan hal-hal yang tidak dinginkan. Kan miris yah," jelasnya.
"Belum lagi ada yang dagang obat sudah masuk sel. Terus kan dia juga keluar lagi. Nah dagang lagi. Jadi kami juga bingung," tambahnya.
Dia mengaku kesulitan dalam menangani permasalahan tersebut. Pasalnya orang yang mengedarkannya bukan asli warga wilayah tersebut.
"Kami juga takut, ya mereka juga punya kekuatan di belakang itu. Kebanyakan yang mengedarkannya adalah bukan orang sini, ada orang mana, datang kesini," ucapnya.
Wakapolresta Bandung AKBP Maruly Pardede langsung menanggapi. Dia menegaskan saat ini akan langsung menurunkan tim Si Jalak Presisi untuk melakukan penggerebegan lokasi tersebut.
"Iya akan kami tindak tegas. Kami sudah sampaikan dalam hal ini tim Jalak Presisi untuk respon cepat akan diturunkan ke lokasi yang dimaksud pada jam-jam sering terjadinya kumpulan para pemuda tersebut. Di backup oleh Kapolsek Cangkuang bersama forkopimcam," kata Maruly.
Maruly mengungkapkan masyarakat telah resah dengan banyaknya anak-anak yang nongkrong di wilayah tersebut. Bahkan mereka mengganggu warga sekitar.
"Nanti indikasi laporan ini yang akan kami tindak lanjuti. Apakah ada kegiatan yang bersifatnya kriminal, seperti minum-minum, menggunakan obat-obatan terlarang, atau narkotika, dan lainnya akan kita tindak lanjuti," pungkasnya.
(dir/dir)