Badan Narkotika Nasional Kabupaten-Kota (BNNK) Sukabumi mengungkapkan 80 persen peredaran narkoba ke Indonesia termasuk ke Sukabumi melalui jalur laut. Penyebabnya karena minimnya pengawasan di jalur tersebut.
Mulanya, Kepala BNNK Sukabumi Sudirman mengatakan, momen penghujung tahun biasanya terjadi peningkatan penyebaran dan penggunaan narkoba. Oleh sebab itu, BNN siaga akan adanya potensi penyelundupan di wilayah Sukabumi.
"Jadi di tahun baru ini menuju tahun baru 2024, saya juga sudah melihat mengarah ke sana. Jadi di akhir tahun atau penghujung tahun itu angka penyalahgunaan narkoba akan terjadi yang di luar kita kehendaki. Kami dari BNNK melakukan berbagai hal salah satunya kita mendekati tempat-tempat rawan narkoba, tempat hiburan malam, juga melakukan razia-razia di terminal," kata Sudirman, Kamis (28/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyinggung daerah perbatasan pelabuhan. Menurutnya, penyiagaan petugas di jalur laut dalam skala besar perlu bantuan dari provinsi dan pusat.
"Kalau sifatnya skala pelabuhan atau skala besar nasional kami tentu minta bantuan dari provinsi dan pusat. Kami juga sambil menunggu ada informasi tersebut kita sama-sama dengan provinsi dan pusat karena ini biasanya pengendali pengedar atau sindikat itu biasanya jaringannya luas," ujarnya.
"Sampai saat ini kami belum dapat info cuma ada informasi dari masyarakat wilayah-wilayah B itu juga sudah kita informasikan ke pusat juga tinggal nanti menunggu," sambungnya.
Dia pun mengungkapkan, penyelundupan narkoba paling besar terjadi melalui jalur laut. Penyebabnya, kata dia, pengawasan dan pengamanan di jalur laut cenderung minim. Sindikat narkoba pun dapat beralibi dengan menggunakan peran para nelayan lokal.
"Kalau peredaran narkoba itu kan banyak lewat perairan 80 persen dari laut, maka laut ini yang di wilayah kita ini sangat (rawan), beberapa kali ada kasus ya kemarin 1 ton itu ya, ini tentu mendapat pengawasan kita juga, tidak hanya di Kabupaten Kota Sukabumi tapi juga provinsi dan nasional," katanya.
"Di laut ini pengamannya sedikit, jalur tikusnya banyak jadi pemantaunya agak susah. Kadang dia di tengah laut berhenti nanti nelayan lokal ngambil ke kapal di tengah itu, itu fungsi kami untuk mendalaminya. Dulu pernah ada seperti itu (nelayan) sekarang sedang kita monitor lagi masih ada apa nggak," sambungnya.
Dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila mendapatkan informasi mengenai penyelundupan narkoba harap langsung melaporkan hal itu kepada aparat berwajib. "Kalau ada info-info yang perlu dilaporkan, dilaporkan saja supaya ada tindak lanjut. Jadi jangan takut lagi untuk melapor," tutupnya.
(mso/mso)