Pihaknya mengaku saat peristiwa tersebut terjadi dalam perjalanan menuju Soreang. Sebelumnya ia telah selesai melaksanakan pengamanan di PN Bale Bandung, Rabu (20/12/2023).
"Memang saat kejadian mau pulang ke rumah (Soreang). Cuma niatnya mau beli susu buat anak. Eh malah liat ada yang cekcok di jalan. Yaudah saya coba lerai aja," ujar Chepy di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2024).
Chepy mengungkapkan pihak yang cekcok tersebut adalah Ormas GBR dan pengendara mobil boks. Kemudian saat melerai, dirinya malah dikeroyok oleh ormas tersebut.
"Pas saya lerai, mereka malah memarahi saya dan memukuli saya. Padahal tujuan saya supaya tidak terjadi kemacetan di jalan," katanya.
Menurutnya saat kejadian tidak ada yang membantunya. Pasalnya ormas tersebut melakukan pengancaman kepada warga yang ada di TKP.
"Warga yang ada di TKP diancam oleh mereka. Makanya gak ada yang bantuin," jelasnya.
Pada saat peristiwa tersebut terjadi, Chepy mengaku membawa senjata api. Namun dirinya tidak menggunakannya.
"Saya pegang senjata padahal mah. Tapi lihat situasi di sekitar, terus ada anak-anak juga. Jadi saya memilih tidak menggunakannya" bebernya.
Dia menyebutkan mengalami luka beberapa tubuhnya. Terutama yang paling sakit adalah di bagian kepala.
"Yang paling terasa sakit, di bagian kepala karena dipukul dengan menggunakan helm," kata Chepy.
Chepy mengungkapkan langsung mengejar para pelaku tersebut. Kemudian dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan warga yang melakukan pengejaran kepada pelaku.
"Saat mengejar ada Babinkantibmas, saya bilang kejar tangkap, lalu dibantu mengejar. Saat dikejar satu mobil pelaku sempat menabrak motor, lalu menabrak trotoar, hingga ban mobilnya pecah," ungkapnya.
Setelah satu tersangka diamankan, tersangka lainnya pun berhasil diamankan oleh Polresta Bandung. Mereka diantaranya TS (53) EH (21) DS (26), AS (27). Sementara U alias Kampeng (54) hingga saat ini masih dalam pengejaran. (yum/yum)