Tambang ilegal masih bergerilya di Jawa Barat. Sedikitnya 10 tambang ilegal ditindak aparat kepolisian sepanjang tahun 2023.
Panit 1 Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jabar, Iptu Agung mengatakan penindakan terhadap aktivitas tambang ilegal dan pengusahanya yang terakhir dilakukan di daerah Nagreg, Kabupaten Bandung.
"Sepengetahuan kami ada 10 tambang ilegal ditindak. Di Sumedang ada, kemudian terakhir di Kabupaten Bandung (Nagreg). Perkaranya lanjut (ke pengadilan)," kata Agung saat ditemui di Kota Baru Parahyangan, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan aktivitas tambang ilegal itu sudah jelas menyalahi aturan. Karena sejak awal pengoperasiannya para pengusaha tambang itu tidak mengantongi perizinan.
"Jadi memang mereka ini aktivitasnya tanpa ada izin, sehingga berisiko dalam segala aspek. Akhirnya kami tindak," kata Agung.
Keberadaan tambang ilegal itu biasanya berasal dari informasi yang disampaikan masyarakat. Setelah itu, pihaknya langsung menindaklanjuti informasi tersebut.
"Jadi memang informasinya lintas sektor, apabila ada informasi sekecil apapun akan langsung kami tindaklanjuti," kata Agung.
Investasi Sektor Tambang di Jabar
Di sisi lain, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengatakan investasi sektor tambang di Jawa Barat rata-rata mencapai Rp172 triliun. Nilai itu disebut masih rendah dibandingkan dengan investasi sektor lain.
"Dengan investasi menembus Rp172 triliun, sebetulnya nggak terlalu besar dibanding sektor lain. Cuma kalau melihat kebermanfaatannya, tentu sangat potensial mengingat kan sekarang juga pembangunan sedang gencar," kata Ai.
Baca juga: Tukang Bakso di Karawang Cabuli Bocah SD |
Ai mencatat ada sekitar 400 izin usaha tambang yang bermuara pada penyerapan tenaga kerja di berbagai daerah.
"Ada sekitar 400-an perusahaan tambang di Jabar. Ini akan menggerakkan investasi sektor lainnya, termasuk membangkitkan ekonomi masyarakat dengan menyerap tenaga kerja," kata Ai.
(dir/dir)