Lengkap sudah jejak di balik kematian anak berkebutuhan khusus berusia 10 tahun di Tasikmalaya. Selain menangkap dua pelaku yang ternyata orang tua kandungnya sendiri, polisi juga mengungkap latar belakang mereka menganiaya korban hingga tewas.
Aksi kekerasan oleh kedua pelaku yakni Baihaki (61) dan Sumiati (50) diketahui sudah dilakukan selama 3 bulan terakhir. Korban yang tidak berdaya diduga berkali-kali menjadi sasaran emosi kedua pelaku.
"Jadi tersangka yang sebabkan anak berkebutuhan khusus wafat adalah orang tua kandungnya sendiri. Korban mendapatkan perlakuan penganiayaan selama tiga bulan terakhir dari tujuh bulan tinggal bersama," kata AKBP Suhardi Heri Haryanto, Kapolres Tasikmalaya, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua tersangka melakukan penganiayaan karena kesal. Korban kerap menangis ketika melakukan aktivitas dan membuat para pelaku naik pitam. Korban merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kekurangan karena bagian tubuh sebelah kiri tidak berfungsi. Korban harus gunakan kursi roda dalam kesehariannya
"Tersangka memang tempramental sering berbuat kasar pada anaknya ini sampai akhirnya anaknya wafat. Kami juga sudah melakukan autopsi terhadap korban. Dari hasil autopsi ditemukan adanya luka. Salah satunya adalah luka yang sampai ke organ vital yang bisa menyebabkan kematian," kata Suhardi.
Dari tangan pelaku polisi amankan barang bukti berupa foto korban dalam kondisi sehat sebelum diserahkan orang tua angkat dan foto korban ketika diasuh orang tua kandung, sarung dengan bercak darah, pakaian korban serta alat yang digunakan pelaku menganiaya korban.
Akibat perbuatannya, para pelaku terancam Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 351 KUHP. Ancaman pidana 15 tahun penjara.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya mengapresiasi kinerja Kepolisian Resort Tasikmalaya yang mengungkap kasus ini.
"Kami apresiasi kinerja Kepolisian Resort Tasikmalaya yang ungkap kasus ini. Tapi ini kado terburuk bagi hari Disabilitas Nasional karena Ananda (korban) kan berkebutuhan khusus," kata Ato Rinanto, Ketua KPAI Daerah Kabupaten Tasikmalaya di lokasi yang sama.