Polisi memeriksa delapan orang saksi termasuk teman-teman korban saat kejadian bentrok dua kelompok yang terjadi pada pada Selasa (14/11/2023) dinihari yang menewaskan Andri alias Mamad (18).
Diketahui bentrokan yang terjadi di sekitar area Lapang Sepak Bola Pakuwon, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi itu melibatkan belasan orang dari dua kelompok.
"Ada delapan orang kita periksa, kita mintai keterangan semua untuk yang di Bojonggenteng, ini masih kita dalami dulu dan alhamdulillah untuk barang bukti senjata tajam sudah bisa kita amankan, jadi kita liat prosesnya," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri kepada detikJabar, Kamis (16/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait status saksi yang dimintai keterangan, Ali membenarkan mereka diantaranya adalah teman-teman korban yang ikut terlibat dalam malam berdarah tersebut.
"Itu anak-anak yang ada di TKP malam itu dan saya tanya saat pendalaman ke mereka ternyata memang sudah ada janjian sebelumnya. Melalui akun instagram sudah janjian, kemudian memang ada dugaan mengarah untuk (pembuatan) konten," ungkap Ali.
"Janjian di suatu tempat melalui IG itu terus mereka datang, cuma kita sama -sama tidak tahu berapa jumlah orang yang datang, di situ lah kadang-kadang yang sedikit jadi korban, ya di sosmed Itu mereka saling menantang, bahasa kita COD, bisa ketemu di mana," sambung Ali.
Meskipun sudah memeriksa saksi yang ikut terlibat, polisi masih mengejar pelaku utama pembacokan.
"Masih kita lakukan pengejaran, masih kita cari, pelaku-pelaku utama masih kita kejar. Cuma yang lain sudah kita amankan, alhamdulillah Ada barang bukti sajam (senjata tajam) dan sudah kita amankan juga,"pungkasnya.
(sya/sud)