Puluhan remaja di Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu harus menjalani hukuman sosial. Mereka menunduk di hadapan orang tuanya gegara terlibat geng motor.
Dalam kegiatan itu, petugas TNI dan Polri memberikan pembinaan terhadap para remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA sederajat tersebut. Bahkan, untuk menunjukkan rasa penyesalannya karena pernah menjadi bagian dari kelompok Mundu Karangampel (Munkar), mereka harus dihadapkan dengan orang tua. Tangis haru pun pecah, beberapa anak terlihat memeluk orang tuanya.
"Kami mengumpulkan warga Mundu yang selama ini mengikuti kegiatan negatif untuk dilakukan pembinaan baik di tingkat Desa, Polsek ataupun Koramil," kata Kapolsek Karangampel AKP Suprapto kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanksi sosial yang diberikan kepada 20 remaja itu dilakukan tak lain untuk mengubah mental dan perilaku remaja tersebut. Pasalnya, beberapa hari belakangan banyak remaja yang terlibat dalam geng motor atau berandalan bermotor yang meresahkan masyarakat.
"Yang terlibat dalam kegiatan hari ini sebanyak 20 anak dari komunitas Mundu Karangampel (Munkar). Masih usia pelajar semuanya," ujar Prapto.
Dijelaskan Suprapto bahwa beberapa hari kemarin telah terjadi miskomunikasi di Desa Mundu yang mengakibatkan bentrok antar pemuda. Bahkan, dari kerusuhan itu dikabarkan sempat menimbulkan korban.
"Pada hari Jum'at terjadi miskomunikasi antar pemuda yang mengakibatkan kerusuhan dalam artian ribut antar pemuda lah. Untuk korban masih proses penyelidikan," jelasnya.
Selain melakukan deklarasi, para remaja melepas kaos dan bendera berlabel 'Munkar' tersebut. Mereka secara sukarela menyerahkan atribut itu kepada aparat desa.
Dalam upaya mengembalikan rasa percaya diri remaja dan orang tua dalam mendidik anak, petugas juga memberikan sanksi tambahan kepada para remaja. Diantaranya, mereka diharuskan melakukan wajib lapor ke kantor Polsek Karangampel. Bahkan, nantinya mereka akan dibimbing di Polsek secara intensif.
"Kami wajibkan untuk hari Senin dan Kamis wajib lapor ke Polsek sebagai pantauan dan pembinaan rohani. Nanti kami arahkan untuk salat, doa bersama ataupun solawatan," kata Suprapto.
Kepala Desa Mundu mengaku sangat bersyukur atas bantuan Polsek dan Koramil Karangampel yang telah membantu membubarkan kelompok Munkar tersebut. Ia juga mengajak masyarakat agar secara bersama menjaga anak-anak agar terhindar dari kelompok berandalan bermotor.
"Selama ini masih di wilayah kita dan itu pun karena terprovokasi kemungkinan besar dari masyarakat yang lain. Tapi bagaimanapun kami tetap merasa bersalah sebagai pemerintah dan kami siap membantu Polsek dan Koramil menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat kami," ujar Kepala Desa Mundu Akifudin.
(dir/dir)