Parah! Alat Monitoring Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Dicuri

Parah! Alat Monitoring Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Dicuri

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 31 Okt 2023 17:23 WIB
Peralatan Monitoring Gunungapi Tangkuban Parahu yang Dirusak-Dicuri
Peralatan Monitoring Gunungapi Tangkuban Parahu yang Dirusak-Dicuri (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Peralatan pemantauan atau monitoring aktivitas Gunung Tangkuban Parahu, di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan Kabupaten Subang, dirusak dan dicuri.

Ketua Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, Adzan Anugrah Indiarsyah membenarkan adanya aksi perusakan dan pencurian tersebut. Pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

"Iya betul (terjadi perusakan dan pencurian). Kejadian tersebut sudah kami laporkan ke Polsek Sagalaherang (bagian dari Polres Subang) pada hari ini (Selasa, 31 Oktober 2023)," kata Adzan saat dihubungi detikJabar, Selasa (31/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adzan mengatakan benda yang dicuri yakni kabel jaringan dan kabel sistem power peralatan pemantauan/monitoring yang fungsinya secara umum untuk memonitoring aktivitas Gunung Tangkuban Parahu.

"Dampaknya data dari lapangan tidak dapat diterima di pos pengamatan. Sehingga monitoring tidak dapat diamati secara optimal," kata Adzan.

ADVERTISEMENT

Kronologis pencurian tersebut, kata Adzan, berawal saat petugas di pos pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu tidak menerima data pemantauan dari lapangan berupa data CCTV, Seismik, dan GPS, Sabtu (28/10/2023) sekitar pukul 19.06 WIB.

"Kemudian pada hari Senin, 30 Oktober 2023, kami petugas pengamat gunungapi Tangkuban Parahu (Ilham Mardikayanta, Adzan Anugrah Indiarsyah, dan Asep Saepuloh) melakukan pengecekan ke lapangan. Lokasi peralatan itu berada di bangunan pos lama di puncak," kata Adzan.

Hasilnya membuat ia dan rekannya kaget, sebab sistem power dan jaringan peralatan pemantauan Gunungapi Tangkuban Parahu telah dirusak serta dicuri sehingga mengakibatkan kerugian.

"Tentu kerugiannya imateril dan materil karena beberapa data dari lapangan tidak bisa diterima di pos pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu," kata Adzan.

Sampai saat ini pengamatan belum bisa dilakukan secara optimal sebab belum dilakukan perbaikan dan penggantian kabel yang hilang dicuri.

"Sampai saat ini belum (berfungsi seperti sediakala)," kata Adzan.

Dua Kali Kejadian

Pencurian itu disadari petugas pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu pada Sabtu (28/10/2023) sekitar pukul 19.06 WIB karena tidak menerima data pemantauan dari lapangan berupa data CCTV, Seismik, dan GPS.

Usut punya usut, pencurian perangkat yang fungsinya sangat vital itu bukan terjadi kali ini saja, namun sudah pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya.

"Kejadian serupa pernah terjadi di lokasi yang sama sekitar tahun 2013 akhir, dan yang terbaru beberapa hari lalu," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, Adzan Anugrah Indiarsyah kepada detikJabar, Selasa (31/10/2023).

Adzan mengatakan benda yang dicuri yakni kabel jaringan dan kabel sistem power peralatan pemantauan/monitoring yang fungsinya secara umum untuk memonitoring aktivitas Gunung Tangkuban Parahu.

"Dampaknya data dari lapangan tidak dapat diterima di pos pengamatan. Sehingga monitoring tidak dapat diamati secara optimal," kata Adzan.

Adzan mengatakan masyarakat mesti memahami pentingnya fungsi dari peralatan tersebut sebab berkaitan dengan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dan mitigasinya bagi masyarakat.

"Peralatan yang berkaitan dengan pengamatan aktivitas Gunungapi Tangkuban Parahu itu sangat penting untuk kepentingan masyarakat juga, khususnya bagi masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu itu sendiri. Seharusnya bisa saling menjaga," ucap Adzan




(dir/dir)


Hide Ads