Misteri Motif Pengeroyokan Berujung Maut Aktivis Persis di Garut

Misteri Motif Pengeroyokan Berujung Maut Aktivis Persis di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Selasa, 17 Okt 2023 08:40 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Garut -

Minggu, 15 Oktober 2023, menjadi hari terakhir Panji Nurhakim, seorang pria asal Garut di dunia. Dikenal sebagai sosok aktivis kemanusiaan, tidak ada yang menyangka jika hidupnya berakhir dengan cara yang mengenaskan.

Panji dilaporkan tewas dikeroyok oleh empat anggota berandalan bermotor. Awalnya, polisi menerima laporan adanya pembacokan di sekitaran Jalan Ahmad Yani Timur, Karangpawitan, Garut.

"Kejadiannya pagi hari sekitar jam 01.30 WIB," ungkap Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian yang belakangan diketahui sebagai aksi pengeroyokan terhadap Panji itu, kemudian langsung membuat polisi melakukan penyelidikan. Dengan cepat, hasilnya petugas dari Tim Sancang berhasil mengamankan empat orang pelaku pengeroyokan. Masing-masing US (41), AA (43), RS (20), dan AMA (18).

"Kita tangkap hanya dalam waktu dua jam. Para pelaku merupakan anggota geng motor," ungkap Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha.

ADVERTISEMENT

Panji tewas, dengan sejumlah luka tusuk dan bacok di tubuh. Informasinya, dia sempat dibawa warga dan dilarikan ke rumah sakit. Tapi sayang, nyawanya tak tertolong. Setelah tewas, Panji kemudian diautopsi di RS Sartika Asih, Bandung.

Penyelidikan kemudian terus dilakukan para petugas. Pada Senin, (16/10) kemarin, keempat pelaku kemudian resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Perannya berbeda-beda. Ada yang membacok, ada yang bawa senjata tajam," ungkap Yonky.

Panji sendiri, diketahui terkenal sebagai aktivis kemanusiaan, yang konsen di bidang sosial. Selain itu, Panji juga tercatat sebagai Staf Bidang Sosial PC Persis Karangpawitan dan Divisi Humas Sigab PD Persis Garut.

Tewasnya Panji, masih menyisakan banyak tanya. Khususnya, perihal hal apa yang menjadi latarbelakang aksi pengeroyokan yang terjadi, hingga menyebabkan Panji meninggal dunia.

Terkait hal tersebut, Kapolres Yonky menanggapinya. "Secara garis besar ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak (pelaku dan korban). Namun demikian, motif ini masih kita dalami," ujar Yonky.

Polisi sendiri hingga Selasa (17/10/2023) pagi ini masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi untuk mengungkap kasus tersebut. Polisi, dikabarkan baru akan merilis kasus ini ke publik pada Rabu (18/10) besok.

"Total sudah ada 13 orang saksi yang kita periksa," pungkas Yonky.

(yum/yum)


Hide Ads