Jasad Dini Sera Afrianti alias Andini (27) telah dimakamkan di TPU Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/10/2023). Keluarga menuntut keadilan bagi Dini yang diduga tewas dianiaya oleh R yang merupakan anak anggota DPR RI.
"Kami selaku kuasa hukum akan mengawal kasus ini sampai dengan selesai sampai saudari dini mendapatkan keadilan yang sebesar-besarnya atas kasus yang pernah dialami. Sampai keluarga saudari Dini ini mendapatkan keadilan yang sesungguhnya," kata kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura kepada detikJabar.
"Kita kawal kasus ini dengan tidak memandang bulu siapa pelakunya, dari kalangan apa, apa latar belakangnya, yang jelas keadilan harus ditegakkan setegak-tegaknya," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimas mengatakan, rencananya pada siang hari ini Polrestabes Surabaya akan melakukan konferensi pers terkait pengembangan kasus yang diami Dini. Termasuk perkembangan penetapan tersangka.
"Untuk kronologis kejadian terkait meninggalnya saudari Dini dapat saya jelaskan bahwa pada Rabu (4/10) dini hari, korban diajak oleh salah satu penganiaya yakni saudara R untuk datang ke Blackhole KTV Surabaya. Di sana diduga saudari Dini mengalami penganiayaan yang menyebabkan korban akhirnya jatuh atau terkapar di lantai basement," ujarnya.
Kemudian pada saat korban terkapar, kekasihnya yang berinisial R meninggalkan korban dan dicegah oleh petugas keamanan. R pun merekam sambil tertawa saat korban terkapar.
"Dini dimasukkan di bagasi mobil untuk kemudian dibawa ke apartemen. Pada saat di apartemen, Dini kondisinya semakin memburuk yang kemudian dibawa ke bawah oleh saudari R ini untuk diperiksa oleh pihak sekuriti," ujarnya.
"Pihak sekuriti memanggil pihak apartemen untuk membawa saudari Dini ke rumah sakit dan pada saat tiba di rumah sakit saudari Dini dinyatakan telah meninggal 30 menit atau 45 menit sebelumnya," sambungnya.
Menurutnya, perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi. Terlebih, korban merupakan perempuan dan ibu tunggal dari seorang anak berusia 12 tahun.
"Hal ini sangat menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga. Apalagi saudari Dini meninggalkan anak yang masih berumur 12 tahun dan masih sangat kecil, ditinggal oleh saudari Dini untuk mencari penghidupan di Surabaya," tutupnya.
Sekadar informasi, peristiwa tragis dialami Dini. Dia terlibat cekcok saat menjadi tamu di Blackhole KTV, Surabaya. Dini mengalami sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce mengatakan, pihaknya akan merilis kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan nyawa Dini melayang, siang ini. Informasi yang dihimpun, rilis digelar pukul 14.00 WIB.
"Siang ini dirilis," kata Pasma.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. Hasil autopsi ini untuk memastikan apa penyebab yang membuat Dini meninggal dunia.
"Saat ini masih dilakukan autopsi, kita tunggu nanti. Mohon doanya terkait apa penyebab kematian korban bisa terkuak," ujar Hendro.
(orb/orb)