Dini Sera Afrianti alias Andini, seorang ibu tunggal asal Sukabumi, Jawa Barat diduga menjadi korban penganiayaan kekasihya berinisial R hingga meninggal dunia di Surabaya, Rabu (4/10/2023). Sebelum tewas dianiaya, korban sempat menghubungi keluarganya dua bulan lalu.
Hal itu disampaikan Ketua RT setempat A Saepudin. Dia mengatakan, mulanya keluarga tak tahu keberadaan Dini karena sudah kurang lebih 12 tahun meninggalkan rumah. Namun pada dua bulan lalu, Dini tiba-tiba menghubungi keluarganya.
"Keluarga juga belum tahu dia teh perginya nggak bilang kemana-kemana terus ada kabar juga sekitar 2 bulan ke belakang itu di Surabaya pengen pulang. Nanya kabar anaknya," kata Saepudin kepada detikJabar, Jumat (6/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, korban tak bisa pulang dari Surabaya ke Sukabumi karena ada kendala. Sayangnya, hari ini ia pulang dalam kondisi sudah tak bernyawa.
"Cuma ada kendala lain jadi nggak bisa pulang. Pas bisa itu sekarang, pulang sudah jadi jenazah, kata bapaknya barusan. Teleponnya juga baru-baru ini, selama ini keluarga nggak tahu," ujarnya.
Jenazah Dini tiba di rumah duka pada pukul 04:00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 09:00 WIB, ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang berjarak kurang lebih 300 meter dari rumah duka. Dini meninggalkan seorang anak perempuan berusia 12 tahun.
Sekedar informasi, peristiwa tragis dialami Dini. Dia terlibat cekcok saat menjadi tamu di Blackhole KTV, Surabaya. Dini mengalami sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. Hasil autopsi ini untuk memastikan apa penyebab yang membuat Dini meninggal dunia.
"Saat ini masih dilakukan autopsi, kita tunggu nanti. Mohon doanya terkait apa penyebab kematian korban bisa terkuak," ujar Hendro.
(mso/mso)