Wahyu Dian Silviani kehilangan nyawa akibat ulah jahat kuli bangunan, inisial DF. Dosen UIN Raden Mas Said Solo tersebut dibunuh di rumah rekannya.
Motif sakit hati menjadi pemicu DF menghabisi perempuan berusia 34 tahun itu. Pelaku berbekal pisau sewaktu melakoni pembunuhan yang berlangsung pada Rabu malam 23 Agustus 2023. Tempat kejadiannya di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Karena kerjanya jelek. Saya ditegur Senin pagi, sampai sore. Lalu saya ada kepikiran bunuh, jadi sudah direncanakan," ucap DF di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, sebagaimana dikutip detikJabar dari detikJateng, Minggu (27/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban sempat melawan, sempat mau merebut pisauDF, pembunuh Dian |
Sebelum peristiwa horor, DF bekerja merenovasi rumah Dian di perumahan tersebut pada Senin 21 Agustus 2023. Kala itu, berdasarkan pengakuan DF, Dian menegurnya lantaran pekerjaan renovasi tidak sesuai harapan.
Selama rumahnya direnovasi, Dian menumpang di rumah milik temannya, yang berada tepat di samping tempat tinggalnya. Lalu, pada Rabu 23 Agustus 2023, DF menyelinap ke rumah tersebut.
"Saya naik pagar depan, naik ke atap. Lalu di belakang itu tandon air, saya masuk dari situ," kata pria berumur 23 tahun ini.
Perlawanan Dian
Pelaku sudah mempersiapkan diri untuk membunuh Dian. Dia memakai sarung tangan medis, penutup wajah dan membawa sebilah pisau.
Sewaktu masuk rumah itu, DF melihat korban berada di ruang tamu. "Dia (korban) sudah tidur di ruang tengah (ruang tamu)," kata DF.
![]() |
Melihat kedatangan pelaku, Dian sempat terbangun. Dian pun mencoba melawan pelaku.
"Korban sempat melawan, sempat mau merebut pisau," ucapnya.
Pisau maut pelaku itu menewaskan Dosen UIN Raden Mas Said Solo tersebut. Selanjutnya, DF sengaja menutup jasad Dian dengan kasur lantai.
Pelaku kabur melalui pintu depan dan melompati pagar rumah itu. Dia ternyata mencuri handphone, laptop, dan uang milik korban.
"Terlintas saja, pengin ngambil," kata DF.
Usai melakoni pembunuhan itu, DF menuju tempat tinggalnya. Dia berupaya meninggalkan jejak kejinya dengan membungkus baju pakai plastik lalu dibakar di areal persawahan.
Pembunuhan Berencana
Polisi menyelidiki kasus pembunuhan Dian. Petugas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi guna mengungkap pelakunya.
Kurang dari 12 jam kasus tersebut terungkap. Polisi menangkap DS di rumahnya, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
"Alhamdulillah tidak sampai 12 jam, kita berhasil mengungkap. Pelaku ditangkap di rumahnya," ujar Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit.
![]() |
Pelaku mengakui perbuatannya kepada polisi. Bahkan dia sudah merencanakan membunuh Dian.
"Ini pembunuhan berencana, karena sudah direncanakan sebelumnya. Motifnya sakit hati, menguasai barang milik orang lain dengan kekerasan, dan pembunuhan berencana," tutur Sigit.
Kini DF mendekam di penjara. Dia terancam Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP atau Pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Respons Keluarga Korban
Pihak keluarga buka suara atas kejadian yang menimpa Dian. Dilansir detikBali, ada hal mengganjal bagi keluarga berkaitan meninggalnya korban.
Moh. Hasil Tamzil, ayah Dian, mendorong polisi untuk menggali lagi motif pembunuhan itu. "Pelaku (DF) katanya diumpat dengan kata-kata kasar. Itu tidak wajar karena anak saya ini termasuk orang yang tidak terlalu banyak bicara," kata Tamzil seusai pemakaman Dian di Lingkungan Pajeruk Sejahtera, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/8).
"Ini ada sesuatu yang tersembunyi di balik pengakuan itu. Saya yakin ada sesuatu di balik semua ini," ucap Tamzil menambahkan.