Langit malam menemani perjalanan Fauzy Aribammar (28) selagi tancap gas mengantarkan penumpang bernama Baghastian Wahyu Kisara (27). Pria bekerja sopir taksi online itu mengambil orderan tersebut dengan tujuan Mugassari, Semarang.
Fauzy bergabung menjadi driver di salah satu operator transportasi daring. Tak ada menyangka, kiprah Fauzy meniti jalur jalanan berakhir kematian di tangan Baghastian. Pelaku bertindak keji menghabisi nyawa warga Semarang tersebut.
Fauzy ambruk di tengah Jalan Mugas Dalam Raya, Kota Semarang, Senin (24/7) dini hari. Dia meninggal di tempat kejadian dengan tubuh bersimbah darah akibat luka tusuk senjata tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RW setempat, Dwiyono, mengungkapkan momen Fauzy turun atau diturunkan dari mobil Innova sempat terlihat di kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian. "Ada mobil Innova berhenti, kemudian menurunkan korban yang terekam CCTV. Korban jalan kira-kira delapan meter kemudian tersungkur," kata Dwiyono sebagaimana dikutip detikJabar dari detikJateng, Rabu (26/7/2023).
![]() |
Tragedi di balik roda taksi online yang merenggut nyawa Fauzy ini membuat polisi bergerak memburu pelaku. Sekadar diketahui, pelaku membawa kabur mobil Innova Reborn milik Fauzy.
Polisi mengumpulkan bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi. Termasuk menganalisis kamera CCTV di seputar tempat kejadian perkara. Ada pisau yang ditemukan polisi di area Fauzy terkapar. Pisau itu digunakan pelaku untuk menusuk korban.
Polisi Tangkap Pelaku
Tim Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng menangkap Baghastian Wahyu Kisara (27) di Karanganyar pada Senin (24/7) pagi. Berdasarkan keterangan kepada polisi, lelaki tersebut mengaku telah merencanakan aksinya.
"Tersangka mempunyai niat merencanakan pencurian dengan objek sasaran mobil, kemudian pada hari Senin sekitar pukul 03.15 WIB, tersangka memesan mobil online dari kos dengan tujuan Mugassari," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar sebagaimana dilansir detikJateng.
![]() |
Kala itu pelaku minta dijemput di dekat indekosnya, kawasan Lamper. Setiba di Jalan Mugas Dalam Raya, Senin (24/7), pukul 03.30 WIB, Baghastian menodongkan pisau ke leher Fauzy. Rupanya korban melawan, sehingga pelaku menusuk leher dan dada korban.
"Saya mengancam dulu, terus dia melawan menghadap belakang. Saya langsung menusuk beberapa kali sambil merem, tidak tahu kena berapa. Saya tahunya kena empat tusukan setelah ada autopsi," kata Baghastian di Mapolrestabes Semarang.
Motif Pembunuhan
Baghastian mencuri mobil Fauzy lantaran butuh duit. Dia nekat menusuk sopir taksi online tersebut.
"Di luar perkiraan saya kalau korban meninggal. Saya butuh uang, tulang punggung keluarga," ucap Baghastian.
Dia mengungkapkan bahwa sang ayah masuk bui gegara kasus pencurian modus ganjal mesin ATM. Selain itu, Baghastian mengaku mesti membiayai adiknya.
"Ayah saya dipenjara, karena ganjel ATM. Dipenjara di Jogja. Adik tidak minta biaya, cuman ibu minta tolong saya untuk biayain, kalau bisa buat tambah-tambah biaya kuliah," tutur Baghastian.
![]() |
Dia membidik taksi online dan berencana menjual mobil curian via media sosial. Targetnya acak.
"Niatnya mau jual (mobil curian) di marketplace Facebook. Sekitar Rp 15-20 juta," kata Baghastian.
Duka Keluarga
Hari Pranomo sempat berkomunikasi dengan anaknya, Fauzy, pada Minggu (23/7) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Beberapa jam sebelum ajal pada malam kelam itu, Fauzy menyampaikan terima kasih kepada sang ayah.
"Komunikasi malam jam 22.00 WA-nan, terakhir ucapan terima kasih karena saya kasih makanan," ucap Hari di Mapolrestabes Semarang.
![]() |
Hari dan keluarganya berduka. Bahkan, kata Hari, anaknya yang menjadi korban pembunuhan itu meninggalkan istri yang tengah hamil.
"(Fauzy) Sudah punya istri, masih hamil lima bulan, anak pertama," kata Hari.
Menurut Hari, berdasarkan keterangan istri Fauzy, jejak terakhir Fauzy diketahui pada Senin (24/7), pukul 01.00 WIB. Kalau itu Fauzy mengabari istrinya bahwa mendapat orderan penumpang.
"Jam satu info dapat penumpang di Mangkang. Jam dua, lost contact," ujar Hari.
Jenazah Fauzy disemayamkan di rumah Hari, Jalan Tlogo Putih, Palebon, Semarang. Sehari-harinya Fauzy tinggal di daerah Ketileng. Fauzy dimakamkan di Ketileng.
(bbp/bbn)