Seorang pemuda berinisial DN alias Daday nekat membunuh gadis belia berumur 15 tahun di Garut. Peristiwa mengerikan di hari Rabu itu terjadi, gara-gara Daday kepergok mencuri rokok oleh korban.
Rabu, 22 Maret 2017. Pagi itu, suasana Jalan Raya Kadungora, Garut tiba-tiba macet parah. Fokus warga, tertuju pada sebuah rumah merangkap warung kelontongan di pinggiran Jalan Raya Kadungora.
detikJabar, kala itu menjadi saksi kepanikan warga di sana. Suasana haru biru, bercampur kalut yang terasa. Penyebabnya, sungguh ironi. Warga di sana geger, karena Dinda, gadis belia berumur 15 tahun ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gadis cantik yang duduk di bangku kelas 1 SMA Negeri 2 Garut itu, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumah. Keluarga, khususnya orang tua histeris saat menemukan sang pujaan hati sudah tak bernyawa lagi.
Sejurus kemudian. Sekelompok pria berbaju compang-camping mendatangi lokasi. Mereka belakangan diketahui anggota Reserse Mobile (Resmob) Polres Garut yang diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki ketidakberesan di sana.
Tak butuh waktu lama. Di tengah suasana kalut yang menyelimuti TKP kala itu, polisi mengklaim diri telah mengamankan seorang lelaki, yang dicurigai menjadi dalang di balik kematian Dinda. Dia adalah Dayat Nurhidayat, alias Daday. Pria berumur 23 tahun yang diamankan polisi di lokasi kejadian.
Tak ada seorang pun di TKP yang tahu, jika polisi sudah menangkap pelaku pembunuhan Dinda. Kecuali wartawan, yang kala itu diberi tahu untuk merapat ke Mapolres Garut di Jalan Sudirman.
Dalam keterangan tertulisnya kepada awak media kala itu, Kombes Yusri Yunus yang saat itu menjabat Kabid Humas Polda Jabar menyatakan jika Dayat adalah pembunuh Dinda.
Kejadian pembunuhan itu, dipicu aksi pencurian yang dilakukan oleh Dayat di warung milik keluarga Dinda.
"Dia ini mau mencuri rokok di warung korban. Namun saat hendak mencuri, aksinya diketahui oleh korban," ungkap Yusri, Rabu 22 Maret 2017 siang.
Berdasarkan pengakuan Daday kepada penyidik, dia mengaku kaget usai ketahuan mencuri rokok di warung. Dinda yang memergokinya, kemudian berupaya melawan dengan melempar piring hingga mencakar Daday.
Namun entah apa yang ada di benaknya kala itu, Daday langsung membunuh Dinda, dengan cara menggoroknya menggunakan pisau dapur. Setelah itu, Daday dengan tenangnya mengganti baju dan mencuci tangan di rumah korban, hingga akhirnya ditangkap polisi.
Hukuman Penjara 20 Tahun
Singkat cerita, Daday yang telah mengaku membunuh Dinda itu akhirnya diadili negara. Persidangan berjalan beberapa kali, hingga tanggal 3 Oktober 2017. Di hari Selasa kala itu, Daday menghadapi hukuman yang dijatuhkan pengadil.
Dalam putusannya, seperti dikutip detikJabar dari situs Sipp.pn-garut.go.id, Ketua Majelis Hakim Endratno Rajamai menyatakan Daday bersalah telah melakukan pembunuhan berencana kepada Dinda. Dia akhirnya dijatuhi hukuman penjara, selama 20 tahun.
"Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karenanya dengan pidana penjara selama 20 tahun," kata majelis hakim.
![]() |
Dari berkas putusan pengadilan itu juga diketahui, polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan Daday. Di antaranya, adalah 3 bungkus rokok merek Jarum MLD, Marlboro Black dan Dunhill yang dicurinya sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
Sejak putusan itu, kasusnya kemudian tidak diperbincangkan lagi. Tapi, masih ada banyak teka-teki yang menyelimuti kasus itu. Salah satu yang masih meninggalkan tanya, adalah bagaimana cara polisi mengungkap kasus itu secepat kilat.
detikJabar memperoleh informasi dari salah seorang petugas yang kala itu turut mengungkap kasusnya. Dari perbincangan detikJabar dengannya itu diketahui, jika polisi bisa dengan cepat mengungkap kasus itu atas dasar sejumlah petunjuk.
![]() |
Yang pertama, Daday diketahui merupakan seorang karyawan cuci steam, yang dimiliki oleh orang tua korban. Sesaat setelah kejadian itu berlangsung, Daday diketahui berada di lokasi. Sementara kedua orang tua korban kala itu, diketahui sedang berbelanja di pasar.
Bau Sabun Aroma Jeruk
Kecurigaan polisi kepada Daday kala itu, bermula saat tim Resmob dan Polsek Kadungora yang dikomandoi Kapolsek Kompol Apri Rahman kala itu sedang melakukan olah TKP.
Daday yang saat itu berada di TKP, terlihat cekatan dalam menerangkan bagaimana kejadian tersebut berlangsung. Mulai dari bagaimana kondisi korban sebelum kejadian, dimana sang pelaku membunuh korban, hingga bagaimana cara pelaku membunuh korban, Daday hatam betul.
Hal itu dianggap janggal oleh polisi. Sebab, bagaimana mungkin jika Daday mengetahui hal tersebut. Padahal, ketika Daday berada di lokasi sebagai saksi saat kejadian itu menimpa Dinda, dia pasti akan melakukan sesuatu untuk mencegah kejadian itu terjadi.
Namun, petunjuk paling penting yang ditemukan polisi, adalah bau sabun wangi jeruk di tangan Daday. Ceritanya, saat itu polisi melakukan penelusuran di sebuah kamar mandi milik korban.
Di sana, polisi menemukan ada bercak darah yang menempel di sebuah botol sabun. Setelah diidentifikasi, polisi memastikan jika sabun itu memiliki wangi buah jeruk.
Penyelidikan itu, kemudian dilanjutkan untuk mencari tahu bercak darah siapa yang menempel di botol tersebut. Namun, alangkah terkejutnya anggota kala itu, ketika mencium tangan Daday yang baunya sama persis dengan sabun yang ada di botol tersebut.
Daday kemudian diajak polisi untuk pergi ke kantor Polsek Kadungora. Meskipun polisi sudah mengendus indikasi Daday lah yang membunuh Dinda, tapi saat itu petugas hanya akan memeriksanya sebagai saksi, untuk mengetahui kejadian itu.
Namun, belum juga proses pemeriksaan saksi dilakukan, Daday sudah mengaku kepada polisi, jika dia lah yang membunuh Dinda.
Kaitannya dengan sabun wangi jeruk itu sendiri, Daday diketahui mencuci tangannya yang masih berlumuran darah dengan sabun tersebut. Selain itu, dia juga sempat merendam baju miliknya yang terkena darah korban dengan sabun tersebut.
Jabar X-Files adalah rubrik khas detikJabar yang mengulas kembali tentang peristiwa kriminal atau kejadian ganjil yang pernah menyita perhatian publik.
(yum/yum)