.webp)
Pemecatan Supai Warna (SW) dari institusi kepolisian kini memasuki babak baru. Mantan Kapolsek Mundu, Cirebon itu berencana mengajukan banding setelah menerima sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH).
"Iyah, yang bersangkutan banding atas putusan PTDH-nya," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Sabtu (1/7/2023).
Ibrahim mengungkap, sesuai ketentuan, Supai Warna diberi waktu 21 hari ke depan setelah disanksi PTDH. Polda Jabar pun masih menunggu berkas memori banding yang rencananya akan diserahkan wanita yang terakhir kali berpangkat AKP tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada waktu 21 hari untuk pengajuan bandingnya. Jadi ini masih menunggu memori pengajuan banding dari yang bersangkutan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, sidang etik kasus penipuan yang membelit Supai Warna (SW) sudah rampung digelar pada Selasa (27/6/2023). Statusnya kini resmi dipecat dari kepolisian setelah nekat menipu seorang tukang bubur hingga Rp 310 juta.
Supai Warna juga telah dicopot dari jabatan sebagai Wakasatbinmas Polres Cirebon Kota karena menipu seorang tukang bubur bernama Wahidin hingga Rp 310 juta. Selain itu, ia sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Adapun modus penipuan penerimaan anggota Polri ini dilakukan dengan cara Supai Warna berperan sebagai perantara antara korban dengan tersangka N. N sendiri merupakan rekan Supai Warna yang disebut bisa membantu meloloskan anak korban menjadi anggota Polri. Namun pada kenyataannya, anak korban justru gagal dan dinyatakan gugur saat mengikuti seleksi penerimaan Bintara Polri.
Akibat dari perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
(ral/mso)
