Preman asal Garut Dadang 'Buaya' dikenal bringas dan sadis, karena kerap melakukan aksi penganiayaan. Dia ternyata punya triknya sendiri, ketika terluka dalam 'pertempuran'.
Pemilik nama asli Dadang Sumarna ini, merupakan preman yang namanya terkenal di kawasan selatan Kabupaten Garut. Namanya sohor, karena dikenal sangat sadis.
Menurut informasi yang dihimpun, Dadang 'Buaya' dikabarkan telah berurusan dengan polisi sebanyak 8 kali, karena melakukan pembacokan terhadap warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dari catatan jaksa, Dadang dilaporkan pernah dibui sebanyak tiga kali. Perkara perdana dilakukannya di tahun 2014 lalu, saat mengeroyok seorang karyawan kafe di Pameungpeuk.
Kemudian, Dadang menyerang kantor Koramil dan Polsek Pameungpeuk di tahun 2021 lalu, setelah mengeroyok seorang warga di sana. Terakhir, Dadang dibui karena membacok dua orang warga Pameungpeuk di bulan April 2023 lalu.
Pria berusia 48 tahun ini, dikenal sakti oleh warga di tempat tinggalnya. Dadang, juga terkenal di wilayahnya karena sarat akan hal mistis.
detikJabar sempat berbincang dengan salah seorang pria berusia 29 tahun, tetangga Dadang 'Buaya' di Kecamatan Cibalong, Garut. Pria itu bercerita mengenai preman yang kerap meresahkan tempat tinggalnya itu.
Ada beragam cerita yang dikenang pria itu. Salah satunya, cerita soal Dadang 'Buaya' yang berkelahi dengan sejumlah pemuda, dan hampir meninggal dunia.
"Lukanya sangat parah dan tidak berdaya. Kemudian dibawa ke rumahnya. Anehnya, keesokan harinya Dadang ya normal lagi. Seolah tidak terjadi apa-apa di hari kemarin," katanya.
Saat dijumpai di Kejaksaan Negeri Garut, Dadang menjelaskan perihal itu. Dadang memang mengakui, jika segala bentuk luka di tubuhnya bisa hilang hanya dengan air.
"Ya tinggal dibilas bisa rapat lagi lukanya," ungkap Dadang di Kejaksaan Negeri Garut, Kamis (22/6/2023).
Dadang menjelaskan, terkait itu, dia tidak bisa melakukannya sendiri. Sang ayah lah, yang melakukan untuknya. Sebab itu, Dadang kini tak memiliki kemampuan itu lagi.
"Jadi dimandikan sama bapa, dikasih air terus sembuh. Kalau sendiri tidak bisa. Makanya setelah meninggal tidak bisa lagi," ujar Dadang.
(mso/mso)