Aksi Rifki Nugraha Saputra (21) begitu keji. Ia nekat memukuli seorang anggota polisi, Bripka DAH, di depan anak korban hanya karena tak terima ditegur saat berpapasan di kawasan Bundaran Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Rabu, (7/6) sore.
Ironisnya, aksi pemukulan itu tak hanya dilakukan Rifki seorang. Dia dibantu empat kawannya, Dras Prabu Mutafawana (26), Andri Supriyadi (21), Ismail Supriadi (18), serta seorang ABG berinisial R yang masih berusia 17 tahun saat mengeroyok korban.
Akibat kejadian tersebut, korban yang berdinas di Polsek Cisompet, Garut mengalami luka-luka. Mirisnya, anak korban sempat tersungkur dari motor sebelum akhirnya diselamatkan warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini mencuat setelah aksi pengeroyokan kelima bang jago tersebut viral dan menjadi perbincangan. Sebuah rekaman CCTV berdurasi 57 detik pun memperlihatkan bagaimana kebrutalan kelimanya saat mengeroyok korban.
Sebagaimana dilihat detikJabar, pengeroyokan terjadi saat sedang terjadi kemacetan di Bundaran Suci. Kebetulan saat itu, Bripka DAH sedang melintas menggunakan motor di lokasi usai menjemput anaknya dari tempat les. Ia tadinya hendak pulang ke rumahnya di Karangpawitan, Garut.
Sebagai abdi negara, Bripka DAH refleks hendak turun dari motor untuk mengurai kemacetan itu. Penyebabnya ternyata banyak karyawan pabrik PT Daux yang hendak pulang kerja. Kemacetan makin diperparah karena banyak angkot yang mangkal di sana.
Korban akhirnya mendatangi satpam pabrik, Rifki Nugraha Saputra. Korban tadinya hanya menegur Rifki supaya memerintahkan angkot yang mangkal segera melaju untuk mengurai kemacetan. Namun ternyata, Rifki tidak terima dan mendorong korban hingga terjatuh dari motornya.
"Korban ini sedang bersama anaknya yang masih kecil, menjemput les. Di lokasi, korban melihat ada kemacetan," kata Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, Selasa (13/6/2023).
Dari sini lah, bogem mentah Rifki dilayangkan ke Bripka DAH. Bahkan karena aksinya, anak korban sampai terjatuh dari motor tersebut.
Melihat insiden itu, empat orang teman Rifki, masing-masing Dras Prabu, Andri Supriyadi, Ismail dan seorang ABG yang berprofesi sebagai kernet angkot langsung memukuli korban ramai-ramai. Korban pun tersungkur karena mendapat hantaman tersebut.
Bahkan ironisnya, korban dikeroyok di hadapan anaknya sendiri. Namun untungnya, anak korban berhasil diselamatkan warga sekitar yang melihat insiden ini.
Akibat kejadian ini, Bripka DAH mengalami luka di tubuhnya. Polisi kemudian turun tangan untuk memburu pelaku pengeroyokan secara brutal tersebut.
"Ini kejadian yang sangat memilukan, sehingga langsung saya perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek untuk menangkap para pelaku" katanya.
Setelah diburu, tiga pelaku termasuk Rifki ditangkap beberapa jam setelah kejadian. Sedangkan dua lainnya ditangkap keesokan harinya.
"Kami mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya baju yang digunakan para pelaku saat kejadian," ucap Rio.
Berdasarkan pengakuan para pelaku kepada penyidik, mereka nekat melakukan aksi tersebut demi membantu Rifki, yang dianggap berkelahi dengan korban. Mereka pun kini sudah ditahan di Polres Garut.
Akibat perbuatannya, kelima bang jago ini terancam dijerat Pasal 170 KUHP ayat 1 dan 2 tentang Pengeroyokan. Ancaman hukumannya selama 7 tahun kurungan penjara.
(ral/mso)