.webp)
Polisi memastikan kasus perundungan terhadap bocah SMP di Bandung terus berjalan. Polisi mengedepankan sistem peradilan anak dalam menangani kasus tersebut.
"Proses berjalan dan berlanjut. Korban sudah divisum," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Agah Sonjaya kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).
Agah menjelaskan kasus yang semula ditangani oleh Polsek Cicendo kini ditarik ke Polrestabes Bandung. Kasus itu akan diusut oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ditarik oleh unit PPA," kata Agah.
Hingga saat ini, sejumlah anak yang berhadapan dengan hukum sudah dimintai keterangan. Menurut Agah, ada 10 anak yang dimintai keterangan.
"Dilakukan pemeriksaan terhadap 10 anak berhadapan dengan hukum," ujar Agah.
Dalam penanganan kasus ini, polisi menggunakan aturan perlindungan anak yang sebagaimana tertuabg dalam UU Perlindungan anak dan peradilan anak.
Pihaknya juga turut menggandeng pihak terkait mulai dari Dinsos, BAPAS hingga UPTD PPA.
"Selama proses, dikembalikan ke orang tua," tutur dia.
Seperti diketahui,kasus tersebut viral di media sosial. Dalam narasinya, ia menyebut aksi perundungan itu dilakukan sejumlah pelajar SMP di wilayahCicendo, Kota Bandung.
Video mulanya menunjukkan 4 pelajar menyiksa seorang remaja yang berada dalam posisi jongkok sembari tangannya melindungi wajah. Meski sudah terpojok, empat remaja yang mengenakan baju kuning, hitam, putih dan coklat itu tetap tega mendaratkan pukulan hingga tendangan ke arah wajah korban.
(dir/dir)
