Ema Purnama, separuh baya yang tewas mengenaskan. Jasadnya terbungkus dalam karung plastik. Ema tewas di rumah kontrakan yang berada di Gang Family Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Ema diduga dibunuh suaminya.
Warga Gang Family awalnya tak menaruh curiga tentang kehidupan Ema dan suaminya. Pasangan suami istri (pasutri) itu barus mengontrak. Ema bukanlah warga Kota Kembang. Ia tercatat sebagai warga Cigondewah Girang, Kelurahan Melong, Kota Cimahi.
Penemuan mayat Ema yang terbungkus dalam karung itu tentu menggemparkan warga. Perempuan berusia 43 tahun itu ditemukan tewas sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (7/6/2023). Petugas kemudian tiba ke lokasi untuk memeriksa TKP. Sekitar pukul 15.00, polisi membawa mayat Ema untuk diperiksa secara lanjut.
Kasus dugaan pembunuhan itu terungkap dari bau busuk yang menyeruak di kontrakan Ema. Laporan itu langsung diterima polisi dan pemilik kontrakan, yakni Sugeng Nurhafif. Bau tak sedap itu membuat warga penasaran. Hingga akhirnya, Sugeng membuka pintu kamar kontrakan. Ema ditemukan tewas dalam karung plastik putih dengan kondisi kamar yang berantakan.
"Saya buka kontrakan, tahu-tahu ada barang ditaruh (di kamar) terus saya bilang ke Pak RT," ujar Sugeng.
Sugeng bercerita Ema dan suaminya sudah mengontrak selama sebulan. Namun, ia tak tahu persis aktivitas penyewa kamar kontrakannya itu. "Satu bulan (mengontrak)" kata dia.
Selama tiga hari terakhir, warga sekitar memang tak pernah melihat Ema. Namun, warga sempat melihat suami Ema pada Senin (5/6/2023). "Jadi yang ngontrak di situ mah laki-laki, suaminya almarhumah. Nah kalau yang perempuan, itu memang enggak pernah kelihatan karena orang Cijerah katanya," ujar Ika Karcita selaku Ketua RT setempat kepada detikJabar, Kamis (8/6/2023).
"Udah dari situ, udah weh enggak apa-apa lagi yang mencurigakan. Sampai hari Rabu kemarin, di dalam kontrakan ternyata ada mayat di dalam karung," ungkap Ika menambahkan.
Misteri Jejak Suami Ema
Tak ada warga yang mengenal identitas suami korban. Katanya, pasutri ini dikenal tertutup, dalam artian jarang bersosialisasi. "Nggak tahu, warga juga nggak tahu namanya siapa. Yang tahu cuma yang punya kontrakan doang, soalnya orangnya tertutup. Kontrakannya juga selalu tertutup tiap harinya," pungkas Ika.
Menurut Ika, Ema dan suaminya hendak bercerai. Sebelum hari kejadian, Ema dan suaminya dikabarkan sempat bertengkar. Katanya, suami Ema meminta agar gugatan perceraian dibatalkan. Ema dan suaminya sudah pisah ranjang sejak lama.
"Jadi kalau kata anaknya mah, almarhumah itu mau cerai sama suaminya. Tapi si lelakinya ini nggak mau kalau cerai," kata Ika.
Sebelum kejadian, Ema terlihat warga datang ke kontrakan pada Minggu (4/6/2023). Senin (5/6/2023) pagi, si suami diketahui meninggalkan kontrakannya dan tak pernah kembali lagi sampai sekarang.
Namun sebelum menghilang, si suami sempat berpapasan dengan salah satu warga di sana. Bahkan, lelaki tersebut turut menitipkan sejumlah uang ke warga yang ditemuinya untuk keperluan membayar kontrakan. "Sebelum berangkat, ketemu dulu. Itu hari Senin. Nitipin uang ke saya katanya buat bayar kontrakan," kata salah satu warga berinisial B, saat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan si suami korban kepada detikJabar, Kamis (8/6/2023).
(sud/orb)