Enam orang termasuk sekuriti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di wilayah Karawang ditangkap usai mencuri kabel tembaga dan baut kereta listrik. Kerugian akibat ulah mereka mencapai Rp 150 juta.
Hal itu terungkap berdasarkan hasil pendalaman yang dilakukan Polres Karawang. Keenam tersangka yakni KM (27) sekuriti sekaligus pelaku, SF (23), AM (38), DW (46) dan dua penadah MW (46) da AA (38) sudah ditangkap.
"Kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta, itu dihitung berdasarkan barang yang hilang dikalkulasikan dengan nilai jual," ucap Wakapolres Karawang Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo pada Kamis (8/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pras sapaannya, mengatakan pengungkapan kasus ini bermula dari Laporan Polisi (LP) pada 18 April 2023. Ada enam LP yang masuk. Serangkaian penyidikan dilakukan jajaran Sat Reskrim Polres Karawang.
Hasil penyidikan mengungkap pencurian itu dilakukan komplotan pelaku yang diotaki oleh KM sekuriti proyek.
"Motifnya pelaku mengaku karena mereka mempunyai kebutuhan, dan kesulitan ekonomi, karena beberapa dari pelaku ini juga tidak bekerja," tuturnya.
Imbas dari kejadian tersebut, polisi saat ini sudah melakukan pengamanan ketat. Penebalan personel dilakukan di sepanjang jalur KCJB khususnya di wilayah Karawang.
"Kami sudah pasang imbauan untuk menjauhi rel, karena jalur sudah dialiri listrik, selain itu kami juga melakukan pengamanan sejumlah 150 personil," kata Pras.
Harga Pasaran
Sementara itu, detikJabar menyusuri harga barang bekas yang dijual ke pengepul. Rusdi, salah seorang pengepul barang bekas di wilayah Lamaran, Kabupaten Karawang menuturkan harga kabel tembaga kupas dijual sesuai grade, dan biasanya mengalami kenaikan tiap tahun.
"Limbah tembaga ini variatif, enggak tentu harganya sesuai grade nya, jadi tergantung yang bagaimana dulu yang dijual," ujar Rusdi saat ditemui detikJabar, di gerai barang bekasnya.
Ia mengungkap, jenis tembaga super (TS) merupakan jenis yang paling mahal. Warnanya mengkilap dan biasa digunakan untuk jaringan listrik bertegangan tinggi.
"Kalau TS itu cenderung mengkilap, yang terkecil biasanya seukuran ijuk, lidi, hingga berdiameter 2 milimeter. Kalau TS harganya tahun ini Rp 120 ribu per kilogram," kata dia.
Selain itu, kata Rusdi, mahalnya harga tembaga kupas juga diiringi dengan fluktuasi harga, yang cenderung naik tiap tahun.
"Gak tentu (harga) biasanya per tahun naik, biasanya 4-5 persen per tahun, misal sekarang Rp120ribu , tahun depan bisa Rp126 ribu per kilogram," ungkapnya.
Sedangkan untuk jenis tembaga kupas yang paling murah, Rusdi mengungkap biasanya dibanderol di angka Rp 61 ribu hingga Rp 86 ribu per kilogramnya.
"Yang murah ada biasanya kabel jenis tembaga rambut, dikupasnya dengan cara dibakar, kalau itu biasanya Rp61 ribu kadang sampe Rp86 ribu, tergantung jumlah dan kondisi. Jenisnya cenderung berwarna merah gelap kalau baru, dan akan hitam kalau sudah lama usia pemakaiannya," pungkasnya.
(dir/dir)